Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Kamis, 14 Juni 2012

Terimakasih Kisah


Cerita luar biasa ini saya dapatkan dari catatan seseorang yang mungkin pengalaman pribadi dari beliau.



"Jangan Menangis Dik, Semoga Besok Hujan Lagi"

Aku sedang asyik fb-an di hp ku, di dalam angkot 17 yang akan membawaku ke Binamarga. Senyam-senyum sendiri saat ada beberapa temanku yang mengomentari statusku. Namun belum ada setengah perjalanan tiba-tiba saja hujan turun. Aku menggerutu dalam hati. Selalu saja begini, disaat aku berpergian selalu saja di guyur hujan. Dan yang lebih herannya lagi, selalu disaat aku pergi, kenapa selalu disaat aku pergi. Aku tak bisa terima. Diam-diam aku protes pada Allah kenapa Dia menurunkan hujan disaat aku sedang tidak membutuhkannya. Boleh hujan, tapi jangan sekarang. Nanti, kalau aku sudah pulang, jangan sekarang. Aku masih tidak habis fikir, kemarin-kemarin saat aku hanya dirumah, tidak pernah hujan. Tapi sekarang, begitu aku keluar rumah, langsung hujan mengguyur. Aku malas sekali kalau harus berlari-lari kehujanan, dan sudah tentu bajuku akan basah semua, bukan hanya baju, tapi juga kaus kakiku, akan basah sebasah-basahnya, karena aku tidak membawa payung, bukan tidak bawa, tapi tidak punya tepatnya. Ah, kalau diingat-ingat, apa sih aku yang punya, jangankan payung, emas pun aku tiada.
Hujan makin deras, dan aku makin gencar memanjatkan doa. “Ya Allah, jangan hujan dulu Ya Allah, hamba nggak mau kebasahan. Ini baju baru Ya Allah dan besok mau di pake lagi”.
“Tolonglah Ya Allah, tolong. Apa sih susahnya bagiMu untuk menghentikan hujanMu sebentaaaaaaar saja”. 
“kenapa sih?, susah banget?”.
Aku terus berdoa dalam hati, menggerutu tepatnya. Dan ajaib, lima menit sebelum sampai di pangkalan angkot, hujan berhenti. Aku bersorak dalam hati. Bahkan aku lupa untuk berterimakasih.
Aku melompat dari angkot tua itu dengan senang hati, hujan berhenti dan aku bisa melenggang sesuka hati. Namun di pojok jalan, di bawah pohon, kulihat seorang bocah kecil yang ku taksir umurnya kira-kira 6 tahun sedang terduduk menangis memegangi payungnya yang tertutup. Dan tak lama kemudian, datang seorang anak laki-laki yang agak besar mendatanginya, juga dengan sebuah payung yang tertutup.
“udah jangan nangis”. Ucapnya sambil menghapus air mata si kecil.
Sambil sesenggukan bocah itu menjawab, “nggak jadi hujan, nggak bisa *ngojek*payung. Padahal kalau dapat uang, mau untuk beliin ibu sabun mandi. Udah lama nggak hujan, ibu mandinya pake sabun cuci”.
Aku tersentak mendengarnya. Terasa tamparan  mendarat bertubi-tubi di pipi. Betapa aku begitu egoisnya. Hanya memikirkan kepentingan sendiri saja. Aku malu pada bocah kecil ini, malu pada Allah, dan malu pada diriku sendiri. Aku menyesal sekali, dan tanpa terasa air mataku mengalir. Hari ini aku mendapat pelajaran yang mahal sekali, yang tak ku dapat di kelasku sebagai seorang mahasiswi. Dan mulai saat ini aku berjanji untuk tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi. Dengan pandangan sayu, kutatap bocah kecil ini, “jangan menangis dik, semoga besok hujan lagi”




*ngojek =menyewakan payung

By : Purnamadimahameru (fb: Mahameru Kala Purnama)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites