Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Sekolah Dasar

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sekolah Menengah Pertama

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sekolah Menengah Atas

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

UNTUK INDONESIA TERCINTA

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 20 Desember 2014

Para Pencari WC

26 November sampe 5 Desember 2014 diadakan sebuah "reuni" yang gak biasa dengan tajuk DTU (Diklat Teknis Umum) angkatan IV tahun 2014. Diikuti sekitar 807 putera-puteri bangsa Indonesia yang didatangkan dari penjuru negeri. Yang namanya reuni seharusnya menjadi sebuah moment yang menyenangkan, saling bertatap muka dan ngobrol satu sama lain. Tapi di DTU kali ini berbeda. Dilihat perlengkapan yang harus dibawa seperti baju protektor, training, sepatu olahraga dll. Jelas ini kegiatan lapangan. Kita semuanya pun sudah begitu siap dengan DTU ini.
Pagi hari Rabu, 26 November aku berangkat menuju Pusdiklat Pajak Kemanggisan. Tempat yang pertama aku tuju disana adalah mushola karenaaku datang terlalu pagi. Di musola merebahkan tubuh dan kesampean solat dhuha setelah beberapa waktu nunggu air kran mengalir. Terlalu santai di mushola, sampe-sampe ada seorang yang kebetulan lewat musola dengan pakaian semi militer dengan nada memberi tahu menyuruhku dan beberapa kawan untuk segera merapat ke halaman depan untuk berkumpul. Oke dahhh aku bergegas memakai sepatu adidas buluk yang sudah sana-sini mengelupas ancuuurr (si doi sudah siap dibuang,hehe).
Singkat cerita, kami disusun untuk naik bis yang membawa kami ke lido resort Sukabumi. Yang tidak biasa kali ini adalah rombongan kami dapat kawalan khusus dari mobil sedan dengan "wiu-wiu" nya dan moge dari militer, ternyata mereka membantu menyarikan jalan. Terimaksi pakkk.....
Sekitar 3 jam perjalanan akhirnya sampailah ke tujuan. Cuaca mendung dan diikuti hujan menyambut kedatangan kami. Saat itulah snack siang dan makan siang pertama kami dalam DTU ini. Karena cuaca seperti itu, dihari pertama banyak hal yang tidak tertata. Dari hujan-hujan an gak jelas sampe memindahkan tas "jamaah" yang cukup menyita waktu.Barulah di hari ke-2 acara sudah sebenarnya dimulai. Mulai ada guling-guling, merayap, push up, merangkak, jungkir dan paket komplet lainnya. Hal semacam ini berlanjut ke hari berikutnya. Mantaaabbbbb....!!!
Sudah aku tidak akan meneruskan cerita dari acara "utama" justru yang paling menarik bagi diriku adalah acara "sampingan" nya. Jadi tempatkita melakukan acara ini di alam bebas gitu, jauh dari fasilitas-fasilitas rumahan, termasuk WC!!!! Iya WC!!! Aku merasakan manfaat paling besar dari WC ya saat itu. Karena WC yang bisa kami pakai hanya sekitar 15 biji. Sedangkan jumlah kami 800 lebih. Kebayang dong gimana antriannya?? Gimana kalo hal itu disandingkan dengan yang namanya pelatihan militer (semua kegiatan dihitung dengan waktu). Wawwwww...
Kisah lucu pertama datang dari temenku yang kurang lebih seperti ini ketika dia masuk WC dan katanya baru "ngebom" sekali sudah ditotok-totok sama pengantri berikutnya. Bisa bayangin ngak,barusan jongkok dan mau "mengiklaskan sesuatu" ehhh ditotok-totok pintu WC nya. Ndongkol yaaa. Bisa jadi ngak keluar itu.hehe. Dan temenku tadipun cerita akhirnya dia marah-marah sama yang notok pintu WC tadi.Hihihi...
Cerita kedua datang dari penglihatanku sendiri, jadi antrianpanjang "Para Pemcari WC" memiliki cara unik dalam pembagian jatah saat "bongkar" di WC, yaitu dengan memberikan waktu setiap orang 3 menit. Jadi yang sudah antri persis di depan pintu WC memegang jam untuk memastikan 3 menit itu tidak lebih. Karena kalo lebih yang belakang-belakang nooohhh bisa teriak-teriak.hehe. Dan saat itu aku melihat ekpresi sang bongkarer mengekpresikan kebanggaannya karena tepat 3 menit dia bongkar. Saat abis keluar WC dia bilang “+- aku pas tiga menit kan" sambil melihat jam yang dibawa sang pengantri dibelakangnya. Ohh iya istilah "bongkar" adalah istilah yang dipaparkan salah satu pelatih dari Kopassus, mungkin untuk memperhalus istilah BAB. hehe... Bahkan aku ingat ketika pelatih ngomongin bongkar tadi. Katanya kalau cewek memang harus bongkar di WC tapi kalau cowok??? Pelatih sambil menunjuk ke alam sekitar dan bilang disemak-semak sana masih luas, bersahabatlah dengan alam. Wawwwwwww.... Dan ini yang melatarbelakangi dari cerita ketiga ku.
Cerita ketiga datang dari temenku yang mungkin sudah gak sabar kalau harus antri. Akhirnya dia ngambil botol aqua berisikan air putih dan ngajak aku "+-ayo ang kita kesana nyari tempat bongkar". Kesana?? Sambil nunjuk semak-semak?? Haaaaa tidakk...!! Karena saat itu aku abis bongkar dari WC dan temenku ini belum bongkar maka aku memasang rasa empati menahan bongkar. Aku tau gmn rasanya.hehe. Akhirnya aku nemenin dia nyari "lahan". Setelah jauhh di pojok bukit dan ada temen-temen seperjuannya akhirnya aku gak ikut ke tkp. Mereka harus melakukan itu karena ini panggilan alam dan akhirnya mengiklaskan sesuatu di semak-semak bareng-bareng. Dan botolnya tadi dijadikan pembilasnya. Setelah aku tanya sesuatunya itu trus diapain?? Ternyata ditutupin daun.wkwkkwkw... Ini menjadi bahan lelucon luar biasa di jeda-jedawaktu istirahat, kami memberikan judul lelucon dari kisah nyata temen sendiri ini dengan "Bongkar Mania". Berkumpul di bawah pohon menunggu antrian wudhu sambil ketawa-ketiwi, inilah salah satu hiburan kami saat DTU yang luar biasa. Cerita ketiga ini belum selesai, karena ada pengakuan jujur dari temenku yang lain. Dia katanya juga "bersahabat dengan alam", mencari semak-semak yang curam dan pegangan rumput secara kuat. Akhirnya mengiklaskan sesuatu di situ. Dan sesuatunya langsung jatuh ke bawah. Tetapi dia agak berekpresi kurang puas karena dia menunjukkan kepalan tangannya sambil bilang "+-aku cumin keluar segini". Wkwkwkwkwk... Kebayang kan ngakaknya kaya apa. Dia pun juga bawa aqua botol. Tapi aku gak tau teknis penggunaan aqua nya kayaapa, soalnya harus pegang rumput juga. Gimana ya itu? Heehe... Aku yakin masih banyak cerita setipe yang ketiga ini yang gak kalah kocaknya. Dan hanya aku berikan sample dua saja, itu sudah mewakili.hehe
Cerita keempat datang dari temen sekelas. Jadi setiap jam 4 pagi kita harus melakukan senam pagi dan biasanya akan diakhiri dengan perintah tidur terlentang kemudian kaki diangakat 90°, 45°, 30°, dan drajat-drajat seenaknya pelatih pokoknya. Lhaa setelah senam pagi kan kita dibariskan dulu sebelum dibubarkan untuk solat dan pembersihan. Tempat senam tadi itu kalo jam 4 masi petang karena tidak banyak lampu. Dan tempatnya berada persis di depan deretan WC. Akhirnya kelucuan datang dari temenku yang ini, ketika senam selesai dan sudah dibariskan kembali. Otomatis barisan dirapatkan lagi dan jam-jam segitu masih petang disana. Temenku memanfaatkan kesempatan ini, ketika akan dibubarkan dia mengambil posisi paling belakang dan sudah menghadapkan diri ke posisi WC (padahal ini lawan arah dengan hadapan temen-temen yang lain jadi dia membelakangi dan gak ketahuan, hehe) dengan gaya kuda-kuda yang siap digas pooooollllll. Setelah ada aba-aba "bubar jalan" dari suara toak, dia lari ngibrit secepat-cepatnya ke WC. Dia pun selalu bangga disiang harinya kalau melakukan ritual ini karena bisa cerita ke aku sambil bilang "aku nomer satu masuk WC". WC dikancing dan dia agak cuek dengan tidak terlalu memikirkan totokan pintu WC dari pengantri berikutnya. Mungkin karena sebelumnya ngak ada kesepakatan seperti cerita yang sebelumnya. Pinter juga ngakalinnya. Hehe
Cerita kelima sebenarnya ini ngak lucu tapi lebih ke pengorbanan karena bongkar.hehe. Jadi banyak temen-temenku yang memberikan waktu khusus untuk bersilaturahmi ke WC yaitu sekitar jam 2 pagi. Dia harus bangun dari tidur yang sebenarnya tidur saja sangat terbatas waktunya. Jadi dia harus mengambil waktu istimewa untuk tidur demi bongkar dengan rasa nyaman. Dan aku pernah tau cerita kalau jam segitu pun juga kadang ngantri.Hehe
Yang keenam datang dari pengakuan temenku sendiri, jadi kamidijadwalkan 10 hari untuk merampungkan DTU ini dan alhamdulilah bias kami laksanakan dengan cukup baik. Kami berangkat Rabu pagi dan pulang Jum'at minggu depannya. Kembali ke cerita, ketika aku duduk santai sama temenku ini di tenda utama(tempat makan, solat, ceramah dll) aku bertanya ke dia "+-udah bongkar hari ini?" Dia jawab belum. Dan aku nanya lagi, "+-sampe saat ini udah bongkar berapa kali?"(hari itu kalau gak salah hari senen) dan dia jawab SAMPAI SAAT INI BELUM BONGKAR.  Aku terpingkal-pingkal saat itu karena antara heran dan geli pokoknya. Karena dia bilang ngeluwarin angin "besssss" sudah menjadi solusi dan tidak terasa pengen bongkar lagi. Akhirnya dia melakukan perkiraan, karena sebenarnya dia sendiri pun juga heran. Setiap hari makan nasi 3x ditambah snack pagi dan malam. Terus pada kemana "mereka"?? Mana hasilnya?? Hehe. Perkiraan dia pun "mereka" dirubahkan dalam bentuk lain yaitu keringat yang banyak dia keluarkan. Aku hanya manggut-manggut karena ngak tau menahu. Apalagi secara ilmu medis. Hehe. Coba bayangin terakhir bongkar Rabu pagi di kosnya dan sampai Senen belum
bongkar lagi.hihihi. Setelah pertanyaan itu, saat acara DTU berlangsung aku gak sempet nanyain lagi ke dia sudah bongkar atau belum. Puncaknya setelah DTU selesai dan kita sudah pada balik ke peradabannya masing-masing, aku menyempatkan bertanya lewat hp ke dia. Yang intinya nanya ke dia, selama DTU kemaren bongkar gak?? Dia bilang TIDAK. WAAAAAWWWWW.... Aku nambah geli ini. Bisa selama 10 hari tanpa bongkar padahal tiap hari makan dengan takaran yang cukup teratur.hehe. Gak tau alasannya apa??? Males antri atau gimana?? Yang pasti setelah aku klasifikasi dia bilangnya lagi-lagi ngulawarin angin "besss" tadi sudah menjadi solusi. Tapi dia tetep masi heran, termasuk aku sendiri. Trus nasi dkk pada kemana?? Hehehe. Dan setelah sampai kos dia langsung "rapel" bongkaaaarrr sepuasnyaaaaa. Katanya....
Ahhhh udah cukup banyak cerita-cerita unik temenku saat DTU. Kiranya sudah cukup yaaa. Dan aku harus fair play. Aku mau cerita kisah bongkarku selama DTU sebagai cerita terakhir.hehe
Hari pertama aku memutuskan tidak bongkar, karena memang kondisinya kurang memungkinkan menurutku. Ketika kita diberikan waktu untuk pembersihan oleh pelatih, pasti antrian WC akan memanjannnnggg. Dan aku gak mau ikut-ikutan kaya gitu, mending aku tahan. Jadi gini, tenda-tenda penginapan kita kan ada dibawah sedangkan tempat acara kita yang utama ada di atas. Dan jaraknya lumayan jauh kira-kira 350 meter serta adanya tanjakan yang ektrim disertai jalan yang masi rusak-rusak. Di bawah ada sekitar 13 WC dan di atas ada 2 WC truk untuk kami pakai. Jam 6 pagi kita semua akan diperintahkan ke atas untuk melakukan apel pagi dll. Kira-kira jam setengah 8 ada waktu yang namanya membersihkan lapangan. Lhaaahhh disinilah aku minta ijin ke pelatih untuk sprint ke bawah demi bongkar. Hampir pasti aku dapetijin, palingan cuman dibilangin sama pelatih 5 menit yaaa waktunya. Aku yakin pasti lebih dari 5 menit dan itu ternyata gak masalah. Akhirnya ini menjadi andalanku untuk bongkar. Dengan resep seperti ini aku bisa bongkar tiap hari tanpa di ketok antrian. Cuman was-was kalo kelamaan saja. Hehe.. Tapi perjuangan larinya juga lumayan lhooo, terlebih ada tanjakannya ektrim yang kalau motor tua harus make gigi satu biar aman seumpama pengen
nanjak disana. Dan yang sering menjadi penyesalan bagi ku adalah kenapa saat sampe WC ngak maksimal yang mau diiklaskan. Aku ngiranya si karena harus lari sebelumnya, jadi fokusnya udah berubah ke capek lari.hehehe. Tapi trik ini lancar pokoknya jangan ambil waktu pembersihan untuk bongkar, kemudian pilih WC yang berbeda tempat nya dengan kegiatan utama. Kalau rombongan pada di bawah ya kita harus lari ke atas dan sebaliknya. Bahkan menjelang tidur di tenda bawah sekitar jam 10 malam, aku harus lari sendirian ke atas melewati alam bebas yang gelap gulita demi bongkar tanpa ketok.heheheh
Sudah-sudah cerita bongkar nya. Menindaklanjuti perintah pelatih kalau cowok bisa bersahabat dengan alam, ini pun berlanjut untuk buang air kecil. Karena saat itu "piscuuur" dan "tembak di tempat" menjadi istilah populer. Ini merupakan istilah populer buang air kecil untuk cowok tidak harus di kamar mandi atau WC. Hehehe. Bahkan karena ada instruksi tembak ditempat dari pelatih, ada temenku yang melaksanakan instruksi itu tanpa ragu. Ketika malam-malam saat kumpul dilapangan, dia mengambil ke posisi belakang dan membalikkan arah. Ternyata benar dia melakukan ritual tembak ditempat. Haahahhaha……..
Nampaknya sudah cukup cerita kali ini. Maaf kalau  kata-kata yang kurang berkenan. Maaf juga kalau ada yang merasa aku tulis kisahnya tanpa bilang terlebih dahulu. Maap ya teman.hehhee
By Aang Fauzan (alumni DTU angkatan IV tahun 2014)

Inilah deretan WC dan aku sedang berdiri di lapangan yang biasa buat senam pagi

 Inilah WC truk yang berada di atas, ada 2 WC dan 1 kamar mandi
Menu makan dan snack harian beserta tempatnya
Cara makan dengan 'topi professor'
 Gosong tetap OKE
Tenda utama serba guna yang berada di atas
 
Poto-poto pasca HP mulai dibagikan setelah penyitaan 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites