Senin, 23 Juli 2012 merupakan
hari yang bersejarah buat vokalis eks Peterpan yaitu Nazril Irham atau lebih
dikenal Ariel. Hal ini dikarenakan Ariel “bebas” dari hukuman di rutan yang
terletak di Kota Kembang. Penyambutan yang luar biasa datang dari fans setia
Ariel ataupun sahabat Peterpan. Persiapan yang menghebohkan dan luar biasa rela
dilakukan oleh mereka demi melihat sang pujaan keluar dari rutan. Bahkan temenku
(di Jawa Tengah) yang notabenya adalah sahabat Peterpan sempat memasang status FB
seperti ini:
Nanti Sore Berangkat Bandung...
#Road2FreeAriel
#Road2FreeAriel
Suka · · Bagikan · Sabtu
pukul 14:20 melalui BlackBerry
Dahsyat ngak rekan-rekan, itu
bukti yang nyata! Dan dari berita pun kita bisa melihat bagaimana fans-fans
dari luar Bandung merelakan diri untuk meluncur ke Bandung lagi-lagi demi akang
Ariel. Jujur akupun sebenarnya sahabat Peterpan kok, hehe. Apalagi jaman SMP
dulu, aku inget kalau gak salah kelas 2 SMP dengan berbagai cara mencari jalan
supaya bisa melihat secara langsung konser Peterpan di Magelang. Alhasil dengan
jerih payah dan negosiasi cara sana-sini akhirnya aku ditemani oleh tetanggaku
yang masih saudara juga untuk ikut merapat di konser Peterpan tersebut. Bener-bener
terpuaskan setelah melihat aksi Ariel dan teman-teman.
Tahun 2010 aku inget ketika kasus
skandal Ariel mencuat di permukaan karena pada waktu itu bersamaan dengan aku
kos di Jogjakarta untuk mengikuti bimbel USM STAN 2010. Jujur rasa super duper
kecewa pasti ada karena orang yang cukup aku kenal berkat karyanya yang luar
biasa ternyata melakukan sebuah tindakan yang tidak pantas sekali. Semenjak itu
bisa dibilang sebutan sahabat Peterpan di diriku mulai sedikit pudar (walaupun
sebutan dari diriku sendiri, hehe). Tetapi sampai sekarang lagu-lagu Perterpan
tetap masih menjadi lagu yang yahuuuuud untuk tampil di playlist mp3ku kok.
Sekitar 2 tahun semenjak kasus
itu merebak di masyarakat akhirnya Ariel pun “bebas” dari hukuman di rutan. Yang
ingin coba aku angkat di sini adalah benarkah Kang Ariel “bebas”?? Dilihat
secara fisik memang bebas dan tidak terbelenggu lagi di dalam rutan. Bagaimana
dengan batin/perasaan/hal yang berhubungan dengan hati Ariel?? Karena aku bukan
Ariel jadi jawabanya bahwa hampir pasti mungkin batin/perasaan/hal yang
berhubungan dengan hatinya tidak bebas karena bagaimanapun juga ia telah
berbuat hal yang sangat-sangat mengecewakan menurutku. Hal inilah yang tidak
bisa dibayar oleh apapun, sekalipun harus dibayar dengan hukuman selama-lamanya
di rutan tetap saja hal ini tidak bisa terbebaskan. Karena ini masalah perasaan
dan penilaian masyarakat yang tentunya tidak selalu bisa terlihat secara kasat
mata bung!!! Sekarang gerak-gerik Ariel dalam pandangan masyarakat pasti tidak
seperti dulu lagi, menurutku hal ini bisa terjadi tentunya wajar.
Tetapi bagaimanapun juga kita
sebagai penikmat karya Ariel harus punya harapan bahwa semenjak dia keluar dari
rutan bisa menjadi insan yang lebih baik lagi dan bisa menjadi publik figur
yang mampu diandalkan kebaikannya.
Dari kisah “sang bintang” di atas
dan selebihnya yang kita dapatkan dari media, tentunya kita harus bisa
mengambil hikmahnya. Bagaimana seseorang ketika mencapai puncak ketenaran atau
puncak kesuksesan pastilah akan dibarengi dengan godaan-godaan yang kelasnya
pun godaan kelas puncak. Sehingga sebelum kita mencapai puncak alangkah baiknya
terlebih dahulu kita mengukir komitmen-komitmen mulia di dalam hati dan
tentunya kita harus berani mewujudkannya. Coba bayangkan saja kalau sudah
kelewat terjadi hal yang memalukan pada diri kita bagaimana??? Rasa sangat
menyesal pastilah menyelimuti disetiap langkah kita. Jadi bener-bener jangan
melakukan hal yang membuat penyesalan itu sebab mau ditebus dengan apapun, hal
memalukan tetap akan tercatat dalam sejarah. Dan tentunya sejarah yang kurang
baik!!!
Menanjak kesuksesan harus
dibarengi dengan menanjaknya iman bung!!! Bagaimanapun juga kita harus berpegang
teguh pada ketetapan ALLAH SWT, sekali lagi itu HARUS!!!
Yang terakhir akan aku copaskan
dari status temenku juga, kayaknya ini rintihan hati Kang Ariel ketika di
rutan. Tulisannya cukup menarik, berikut:
Saya hanya akan
bercerita kepada Tuhan,
Bersuara kepada yang berhak,
Berkata kepada diri sendiri,
Lalu diam kepada yang lainnya,
Lalu biarkan seleksi Tuhan bekerja pada hati setiap orang..
Bersuara kepada yang berhak,
Berkata kepada diri sendiri,
Lalu diam kepada yang lainnya,
Lalu biarkan seleksi Tuhan bekerja pada hati setiap orang..
Kiranya coretan kali ini cukup
sekian, maaf bila ditemukan banyak kesalahan, terimakasih kang Ariel dan
semuanya, semoga bermanfaat.
Saudaramu, 23 Juli 2012
Aang Fauzan
0 komentar:
Posting Komentar