Pada
kesempatan kali ini saya akan menuliskan cerita inspiratif yang inti ceritanya saya
ambilkan dari buku karangan ust. Aris Ahmad Jaya. Cerita ini tentang nelayan di
Negara Jepang. Jadi ceritanya kurang lebih seperti berikut ini.
Orang Jepang
sejak lama menyukai ikan segar. Tetapi tidak banyak ikan segar tersedia di
perairan yang dekat dengan Jepang dalam beberapa dekade ini. Jadi untuk
memenuhi akan kepuasan penduduk Jepang atas tersedianya ikan segar maka
kapal-kapal harus rela berlayar lebih jauh demi mendapatkan banyak ikan
lagi. Dengan demikian semakin jauh para
nelayan pergi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil tangkapan
itu ke daratan. Risiko yang harus dibayar oleh perusahaan perikanan dan para
nelayan apabila perjalanan pulang mencapai beberapa hari maka ikan tersebut
tidak akan segar lagi. Dan secara otomatis orang Jepang pasti tidak akan suka
dengan ikan tersebut.
Percobaan inisiatif
yang diambil oleh pihak perusahaan perikanan dengan kondisi seperti ini adalah
dengan memasang freezer di setiap kapal nelayan yang mencari ikan. Dengan adanya
freezer tersebut bisa diharapkan para nelayan lebih leluasa untuk mencari ikan
lebih jauh dan lebih lama lagi karena ikan yang didapatkan akan langsung
dibekukan di dalam freezer tersebut. Namun hal yang mengejutkan ketika
inisiatif pertama ini dicoba adalah orang-orang Jepang bisa membedakan rasa
dari ikan segar dan ikan yang dibekukan. Alhasil ikan-ikan tangkapan nelayan
yang dibekukan di freezer tadi memiliki harga jual yang murah karena
orang-orang Jepang tidak begitu menyukai ikan yang dibekukan.
Setelah merasa
kurang berhasil dengan percobaan inisiatif yang pertama, perusahaan perikanan
mencoba lagi untuk menerapkan inisiatif berikutnya yaitu dengan memasang
tangki-tangki tempat penyimpanan ikan sementara yang diletakkan di setiap kapal
nelayan. Jadi teknisnya ketika nelayan mendapatkan ikan maka akan langsung menaronya
secara berdempet-dempetan di tangki-tangki tadi dengan harapan ikan tetap akan
hidup sampai kepulangan para nelayan ke daratan nanti. Dan setelah percobaan
ini dilakukan ternyata ikan-ikan di dalam tengki tadi akan terdiam tanpa banyak
bergerak walaupun tetap hidup karena diperkirakan ikan tadi stress setelah
ditangkap oleh para nelayan. Hal ini ternyata juga sangat berdampak pada
pemasaran ikan-ikan tadi. Faktanya orang-orang Jepang tetap masih bisa
membedakan rasa antara ikan segar dan ikan yang tidak segar. Ikan di tangki
tersebut dikategorikan tidak segar karena tidak banyak bergerak dan terlihat
menjadi ikan lemas yang berdampak pada hilanganya cita rasa ikan segar di
dagingnya.
Bagaimanakah
perusahaan perikanan yang ada di Jepang mengatasi masalah ini? Bagaimana mereka
menemukan cara terbaik untuk membawa ikan hasil tangkapan nelayan ke daratan?
Kemudian sekarang saya akan mengajak
saudara-saudara untuk ikut memikirkan. Andaikata Saudara menjadi seorang
konsultan bagi industri perikanan, apakah yang Saudara rekomendasikan dengan
kondisi seperti di atas?? (sebelum melihat jawaban di bawah, tolong setidaknya Saudara
telah memiliki 1 rekomendasi untuk membantu keluar dari situasi di atas)
Dan ternyata
solusi terbaik yang diutarakan dalam buku itu cukup sederhana. Bagaimana ikan-ikan tadi tetap segar??
Untuk menjaga
agar rasa ikan-ikan tadi tetap segar, perusahaan perikanan di Jepang tetap
memakai cara dengan memasang tangki-tangki penampungan ikan sementara di setiap
kapal nelayan yang mencari ikan. Tetapi harus diberikan seekor ikan hiu kecil
di setiap tangki-tangki tersebut. Supaya ikan-ikan hasil tangkapan nelayan
tertantang dan akan selalu berjuang serta bergerak demi bisa bertahan hidup. Dan
akhirnya ikan-ikan hasil tangkapan nelayan itu menjadi ikan yang berkualitas
tinggi karena telah masuk dalam kategori ikan segar yang digemari penduduk
Jepang.
Dari kisah
inspiratif di atas salah satu hal yang bisa kita ambil hikmahnya adalah
ternyata dalam kehidupan kita ini supaya menjadi insan berkualitas haruslah
diberikan sebuah tantangan yang wajib diselesaikan secara berkelas dan elegan. Sehingga
ketika kita memiliki tantangan dalam langkah hidup ini, jadikanlah tantangan
itu sebagai media untuk menaikkan kualitas pribadi kita menjadi lebih baik. Dan
percayalah Saudara bahwa ALLAH S.W.T telah memberikan hal-hal kepada kita
sesuai dengan takaranya. Sehingga ketika ALLAH S.W.T memberikan nikmat “tantangan”
hidup kepada hamba-NYA pastilah tangtangan itu telah di desain supaya bisa
diselesaikan asalkan diperjuangkan dengan sepenuh hati. Jadi berpikirlah
positif terhadap tantangan yang kita hadapi. Yang perlu diingat bahwa selalu
menghindar dari tantangan itu sebenarnya telah memupuk ketidakberhasilan, dan
tentunya ketidakberhasilannya itu kalau dibiarkan begitu saja bisa tumbuh subur
dan merusak masa-masa yang akan datang.
Cukup sekian,
mohon dimaafkan bila banyak kekurangannya karena lagi belajar, semoga bermanfaat,
dan terima kasih.
Saudaramu, 5
Juli 2012
Aang
Fauzan
0 komentar:
Posting Komentar