Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Kamis, 05 Juli 2012

Media Peningkatan Kualitas


Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan cerita inspiratif yang inti ceritanya saya ambilkan dari buku karangan ust. Aris Ahmad Jaya. Cerita ini tentang nelayan di Negara Jepang. Jadi ceritanya kurang lebih seperti berikut ini.
Orang Jepang sejak lama menyukai ikan segar. Tetapi tidak banyak ikan segar tersedia di perairan yang dekat dengan Jepang dalam beberapa dekade ini. Jadi untuk memenuhi akan kepuasan penduduk Jepang atas tersedianya ikan segar maka kapal-kapal harus rela berlayar lebih jauh demi mendapatkan banyak ikan lagi.  Dengan demikian semakin jauh para nelayan pergi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil tangkapan itu ke daratan. Risiko yang harus dibayar oleh perusahaan perikanan dan para nelayan apabila perjalanan pulang mencapai beberapa hari maka ikan tersebut tidak akan segar lagi. Dan secara otomatis orang Jepang pasti tidak akan suka dengan ikan tersebut.
Percobaan inisiatif yang diambil oleh pihak perusahaan perikanan dengan kondisi seperti ini adalah dengan memasang freezer di setiap kapal nelayan yang mencari ikan. Dengan adanya freezer tersebut bisa diharapkan para nelayan lebih leluasa untuk mencari ikan lebih jauh dan lebih lama lagi karena ikan yang didapatkan akan langsung dibekukan di dalam freezer tersebut. Namun hal yang mengejutkan ketika inisiatif pertama ini dicoba adalah orang-orang Jepang bisa membedakan rasa dari ikan segar dan ikan yang dibekukan. Alhasil ikan-ikan tangkapan nelayan yang dibekukan di freezer tadi memiliki harga jual yang murah karena orang-orang Jepang tidak begitu menyukai ikan yang dibekukan.
Setelah merasa kurang berhasil dengan percobaan inisiatif yang pertama, perusahaan perikanan mencoba lagi untuk menerapkan inisiatif berikutnya yaitu dengan memasang tangki-tangki tempat penyimpanan ikan sementara yang diletakkan di setiap kapal nelayan. Jadi teknisnya ketika nelayan mendapatkan ikan maka akan langsung menaronya secara berdempet-dempetan di tangki-tangki tadi dengan harapan ikan tetap akan hidup sampai kepulangan para nelayan ke daratan nanti. Dan setelah percobaan ini dilakukan ternyata ikan-ikan di dalam tengki tadi akan terdiam tanpa banyak bergerak walaupun tetap hidup karena diperkirakan ikan tadi stress setelah ditangkap oleh para nelayan. Hal ini ternyata juga sangat berdampak pada pemasaran ikan-ikan tadi. Faktanya orang-orang Jepang tetap masih bisa membedakan rasa antara ikan segar dan ikan yang tidak segar. Ikan di tangki tersebut dikategorikan tidak segar karena tidak banyak bergerak dan terlihat menjadi ikan lemas yang berdampak pada hilanganya cita rasa ikan segar di dagingnya.
Bagaimanakah perusahaan perikanan yang ada di Jepang mengatasi masalah ini? Bagaimana mereka menemukan cara terbaik untuk membawa ikan hasil tangkapan nelayan ke daratan?
Kemudian sekarang saya akan mengajak saudara-saudara untuk ikut memikirkan. Andaikata Saudara menjadi seorang konsultan bagi industri perikanan, apakah yang Saudara rekomendasikan dengan kondisi seperti di atas?? (sebelum melihat jawaban di bawah, tolong setidaknya Saudara telah memiliki 1 rekomendasi untuk membantu keluar dari situasi di atas)


Dan ternyata solusi terbaik yang diutarakan dalam buku itu cukup sederhana. Bagaimana ikan-ikan tadi tetap segar??
Untuk menjaga agar rasa ikan-ikan tadi tetap segar, perusahaan perikanan di Jepang tetap memakai cara dengan memasang tangki-tangki penampungan ikan sementara di setiap kapal nelayan yang mencari ikan. Tetapi harus diberikan seekor ikan hiu kecil di setiap tangki-tangki tersebut. Supaya ikan-ikan hasil tangkapan nelayan tertantang dan akan selalu berjuang serta bergerak demi bisa bertahan hidup. Dan akhirnya ikan-ikan hasil tangkapan nelayan itu menjadi ikan yang berkualitas tinggi karena telah masuk dalam kategori ikan segar yang digemari penduduk Jepang.

Dari kisah inspiratif di atas salah satu hal yang bisa kita ambil hikmahnya adalah ternyata dalam kehidupan kita ini supaya menjadi insan berkualitas haruslah diberikan sebuah tantangan yang wajib diselesaikan secara berkelas dan elegan. Sehingga ketika kita memiliki tantangan dalam langkah hidup ini, jadikanlah tantangan itu sebagai media untuk menaikkan kualitas pribadi kita menjadi lebih baik. Dan percayalah Saudara bahwa ALLAH S.W.T telah memberikan hal-hal kepada kita sesuai dengan takaranya. Sehingga ketika ALLAH S.W.T memberikan nikmat “tantangan” hidup kepada hamba-NYA pastilah tangtangan itu telah di desain supaya bisa diselesaikan asalkan diperjuangkan dengan sepenuh hati. Jadi berpikirlah positif terhadap tantangan yang kita hadapi. Yang perlu diingat bahwa selalu menghindar dari tantangan itu sebenarnya telah memupuk ketidakberhasilan, dan tentunya ketidakberhasilannya itu kalau dibiarkan begitu saja bisa tumbuh subur dan merusak masa-masa yang akan datang.
Cukup sekian, mohon dimaafkan bila banyak kekurangannya karena lagi belajar, semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Saudaramu, 5 Juli 2012



        Aang Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites