Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Kamis, 05 Juli 2012

Ibu dan Investasi Kehidupan



Bila Ibu Boleh Memilih 
Anakku...
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka..
ibu akan memilih mengandungmu?
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak... engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah...Saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita
Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan-tegukan yang
sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku...
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak...
Maafkan ibu...
Maafkan ibu...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle
kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle
kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...

Karya Ratih Sanggarwati

Karya Ratih Sanggarwati yang luar biasa di atas lebih membuka mata kita tentang keiklasan pengorbanan seorang ibu yang tiada taranya.
Tidak jarang kita memaknai pengorbanan yang mengidentikkan dengan waktu, biaya, fasilitas, kemewahan, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Memang tidak salah mutlak mengenai pengartian makna tersebut, tetapi arti pengorbanan yang penuh makna adalah investasi dengan kondisi dimana kita melepaskan secara iklas kesenangan hari ini dan kita akan menikmati sesuatu yang lebih istimewa di hari esok. Mungkin kita selama ini hanya sebagai “penonton” sang juara berlaga di lapangan dan mengelu-elukan atas prestasi yang ia capai. Tetapi coba tengok kondisi dibelakang layar dari sang juara tersebut, pastilah ia telah banyak berkorban untuk berlatih agar bisa menjadi sang juara. Sebagai contoh Lionel Messi perlu berjam-jam lamanya untuk berlatih demi bertarung 2X45 menit di lapangan hijau. Karena sadar tanpa latihan yang keras seorang Messi tidak akan bisa apa-apa selama 2X45 menit dilapangan. Begitu juga seorang siswa SMA yang perlu berkorban untuk ditempa selama sekitar 3 tahun untuk mengahadapi Ujian Nasional yang “hanya” berlangsung selama 4 hari.

Cukup sekian, maaf bila banyak kekurangan, semoga bermanfaat, dan sangat terima kasih.

Saudaramu, 5 Juli 2012



      Aang Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites