Warren Buffet pernah berkata,
“menjauhlah dari yang namanya kartu kredit. Akan jauh lebih baik jika kalian
menginvestasikan sesuatu melalui sesuatu yang bermanfaat dan kalian bisa
berkreasi dengan itu.” Dengan lebih rinci Warren Buffet berkata:
a)
Uang tidak akan pernah menghasilkan manusia,
tetapi manusialah yag dapat menghasilkan uang. Tentunya melalui usaha yang
keras!
b)
Hidupah seperti apa adanya kalian, dalam
kesedehanaan.
c)
Jangan pernah melakukan apa yang orang lain
katakan, namun dengarkan saja dengan seksama. Dan lakukanalah sesuatu kalau itu
baik bagimu, orang-orang sekitarmu, dan lingkunganmu.
d) Jangan sekali-kali pernah menggunakan sesuatu,
apa pun itu karena bermerk. Gunakanlah sesuatu karena itu membuat kalian nyaman
dengan diri sendiri dan nyaman dilihat oleh orang lain.
e)
Jangan pernah menggunakan uangmu untuk hal-hal
yang tidak penting. Gunakanlah untuk sesuatu yang benar-benar memang sangat
diperlukan.
f)
Jika nantinya segala sesuatu akan menjadi dan
masuk ke dalam hidup kalian, lalu, kenapa harus memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk mengatur hidup kalian?
Yang membuat saya lebih salut
dengan Warren Buffet adalah ketika ia membuat aturan yang berlaku di perusahaan
yang ia pegang. Aturan tersebut kurang lebih seperti ini: 1) Jangan pernah
merugikan para pemegang saham meskipun itu sedikit. 2) Jangan pernah lupa
dengan bunyi aturan 1). Warren Buffet selain sebagai investor dan pebisnis
ulung ternyata ia juga dikenal sebagai filantrofis. Filantrofis adalah dermawan
yang memberikan sebagian penghasilannya untuk kepentingan sosial.
Dari sedikit uraian tentang Warren
Buffet di atas kita dapat mengetahui bagaimana salah satu orang yang sering
masuk dalam daftar orang terkaya di dunia ini ternyata mempunyai prinsip dan
nilai hidup yang luar biasa, orang yang berpikir sangat praktis dan efisien,
serta pribadi yang menarik dan inspiratif.
Orang yang sering masuk dalam
nominator orang terkaya di dunia aja begitu sederhananya dalam menikmati
kekayaannya. Tetapi tak jarang juga kita menemukan orang-orang yang sangat
bangga memamerkan harta kekayaan yang ia miliki lebih parahnya lagi bahwa harta
itu bukan dari usaha yang halal. Alangkah sangat baiknya ketika kita diberikan
nikmat rezeki yang cukup oleh ALLAH dan kita selalu menyisikan rezeki itu untuk
memajukan saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan. Karena hal yang harus
kita yakini bahwa matematika rezeki itu jauh berbeda dengan matemaatika yang
kita dapatkan di bangku sekolah. Kalau di sekolah 5-3=2, tetapi kalau
matematika rezeki tidak seperti itu 5-3=8 bahkan bisa lebih lagi karena di
dalam matematika rezeki semakin kita banyak memberi atau mengurangi harta kita
untuk kebaikan bersama berarti dengan itu kita telah menambah rezeki-rezeki
yang datangnya tidak terduga dan pasti lebih. Karena hanya ALLAH Yang Maha Memberi.
Jadi mulai sekarang
berbondong-bondonglah kita saling berlomba untuk membantu sesama dengan apa
yang kita miliki. Walaupun yang kita miliki berjumlah sedikit tetapi kita iklas
memberikannya untuk kebaikan orang lain maka suatu saat nanti ALLAH pasti akan
menggantinya secara lebih dan tidak terduga. Dan jangan sekali-kali memamerkan
apa saja yang kita miliki untuk menyombongkan diri. Karena ketika kita
meninggal nanti yang kekal akan melekat pada diri kita adalah amalan kita
selama hidup di dunia ini.
Mumpung masih ada kesempaatan AYO
MULAILAH!!!
Cukup sekian, mohon dimaafkan
atas banyak kesalahan dalam coretan kali ini, semoga bermanfaat, dan terima
kasih.
Saudaramu, 8 Juli 2012
Aang
Fauzan
0 komentar:
Posting Komentar