Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Rabu, 06 Juni 2012

BELAJAR, Ada yang Lucu??


Secara tidak sadar kultur sebagian masyarakat kita sudah lumayan hiper tertawa yang kurang bermanfaat bahkan merugikan orang lain. Mereka mengakrabkan diri tertawa tetapi menggunakan daya tawanya untuk menyindir orang lain yang sedang mencoba meningkatkan kemampuannya. Hal ini cukup mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dari hal yang paling sepele saja seperti ketika kelas sedang kosong karena Guru tidak masuk dan ada salah satu murid di kelas itu mengisi kekosongan waktu tersebut dengan membaca buku pelajaran. Saya hampir memastikan anak tersebut akan luntur kePDannya ketika segerombolan atau bahkan seseorang temenya menertawakan dengan memasukkan daya sindir di dalamnya. Sembari berkata “ waduhhhh rajin amat niiii yeeee” walaupun perkataan sesimpel itu tapi dampak bagi anak yang sedang membaca tadi sangat besar karena dia akan merasa menjadi kaum minoritas di kelas. Dan akhirnya dengan sadar dia pun melepaskan pandangan matanya dari buku dan ikut nimbrung dengan kaum mayoritas yang asik becanda.
               Sebenarnya ada hal besar yang sangat saya yakini bahwa anak yang menyindir tadi ketika ditanya hati-kehati sebenarnya dia juga ingin belajar, untuk memanfaatkan waktu kosong di dalam kelas seperti membaca buku pelajaran atau lainnya. Dan mungkin semua anak pun jawabanya akan seperti itu kalau ditanya hal ini dari hati-kehati. Tetapi yang bisa menjadi sorotan menurut saya adalah masih perlunya perbaikan kultur kebiasaan masyarakat kita. Sehingga akan didapatkan kultur yang mewajarkan hal-hal baik dilakukan oleh setiap masyarakat kita. Coba kita lihat setidaknya lihat di TV bagaimana orang-orang Jepang begitu sadar akan mahalnya waktu. Ketika naik atau menunggu angkutan pun mereka dengan sukarela memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca. Dan tidak ada orang-orang di sekelilingnya yang merasa aneh dengan hal itu. Karena memang hampir semua dari mereka telah memegang bahan bacaannya sendiri. Terkesan bahwa orang-orang Jepang tidak mau meninggalkan waktunya begitu saja tanpa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Kemudian coba kita bayangkan hal apa yang akan terjadi di sebuah metromini, apabila ada anak SMA membaca buku di metromini tersebut?? Atau bayangkan ketika ibu-ibu pekerja membaca buku di halte bus angkutan kota?? Mungkin tindakan yang pertama terjadi adalah setiap orang yang melihat hal tersebut akan melemparkan pandangannya cukup lama untuk fokus kearah anak atau ibu yang sedang membaca tadi. Dan apabila yang melihat sudah kenal biasanya menyapa dan akan ditambahi bumbu “penyedap” kata seperti “weeeh di tempat umum pun belajar, hebat hebatttt hebatttt…”. Yang tentunya hal ini sangat bisa melunturkan kePDan dari anak atau ibu tadi.
               Saya yakin tentunya tidak semua masyarakat kita masih mentradisikan dirinya seperti itu, hanya masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya perubahan saja. Alangkah pesatnya perkembangan negeri ini ketika semua masyarakat telah sadar akan pentingnya instropeksi diri dan mencoba untuk berubah menjadi masyarakat yang mempunyai kultur kebiasaan yang mengagumkan. Dengan hanya sedikit demi sedikit kita semua membiasakan diri tidak akan menyindir orang-orang yang mau berkembang walaupun dalam kondisi yang sulit, menurut saya hal itu sudah menjadi perkembangan yang menjadikan tanda-tanda bahwa Negara ini akan memiliki kultur masyarakat yang semakin diminati oleh bangsa lain dan patut dicontoh oleh bangsa lain.
               Mulai dari sekarang marilah kita saling menyadari dan memahami terhadap orang lain. Ketika mereka sedang belajar janganlah mengganggu atau ngetawain. Tetapi kita justru harus gabung dengan mereka dan mengajak temen-temen kita lagi untuk ikut bergabung dalam proses belajar tersebut. Kita adalah elemen masyarakat negeri ini, baik-buruknya masyarakat yang berdampak pada baik-buruknya  negeri ini berarti sangat tergantung pada baik-buruknya diri kita.
               Itulah coretan pada kesempatan kali ini. Dan mohon maaf apabila banyak salahnya. Karena memang lagi mulai belajar. Selamat berperan dalam membangun negeri…

Terima Kasih
Saudaramu, 7 Juni 2012




         Aang Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites