Sesosok pengisi jiwa yang sebenarnya tak tahu itu siapa?? Tetapi
tak tahu juga kenapa hati dan raga ini senantiasa mengharapkan kehadiran
dirimu. Diri ini melihat sosok dirimu itu seperti adanya setumpuk harap untuk
saling melengkapi satu sama lain. Gejolak ini semakin merajalela ketika
bayangan semu itu melambai-lambai mengelorakan hausnya rasa dahaga rindu ini. Secara
raga memang kita tak bisa saling memantau satu sama lain, tetapi batin kita ini
yang seolah-olah mengajarkan dan mengarahkan kita untuk saling percaya menjaga
amanah pertalian ini.
Menggali sebuah ketulusan yang berlandaskan kejujuran itu
memang tidak semudah menghirup udara segar yang dikaruniakan ALLAH S.W.T diwaktu
embun pagi mulai menetes secara lembut di celah-celah dedaunan hijau. Diri ini
cukup yakin bahwasanya dirimu di sana juga meratap sebuah harap yang tak jauh
berbeda seperti ratapan harap diri ini.
Kesabaran pun tak segan-segan harus kita perankan secara
sukarela untuk membendung hal yang masih memerlukan proses yang tidak sebentar
hingga akhirnya proses itu layak untuk menikmati sebuah hasil berupa buah cinta
yang dipelihara sejak tanda-tanda benih cinta itu mulai muncul dan bersemayam
di hati diri kita ini. Diri ini berharap supaya diri kita senantiasa
mendapatkan hidayah berupa kenikmatan memelihara kesabaran hingga suatu waktu
yang telah ditetapkan oleh ALLAH S.W.T. Dan diri ini yakin dalam proses
memelihara kenikmatan kesabaran itu diri kita selalu senantiasa belajar menjadi
insan yang selalu mau berubah menjadi yang lebih baik.
Tentunya diri ini insyaALLAH akan selalu mengistiqomahkan
untuk belajar menjadi seorang imam yang layak untuk memimpin keluarga diri kita
nanti. Dan diri ini pun sangat yakin dirumu pun di sana sangat rajin untuk
belajar menjadi seorang istri dan pendidik bagi generasi penerus diri kita nanti. Semoga kesabaran ini akan selalu
diri kita pelihara hingga akhirnya bermuara disuatu waktu nanti di sebuah
tempat yang diri kita dambakan. Dan akhinya diri kita akan saling bahu-membahu
untuk mengupayakan supaya semua keluarga diri kita nanti bisa berjumpa lagi di
Surga ALLAH S.W.T.
Saudaramu, 4 juni 2012
Aang Fauzan
0 komentar:
Posting Komentar