Temen-temen, pernah kita merasakan untung ketika melakoni
hidup di dunia ini?? Misal merasa untung karena naik kelas, rangking 1,
keterima di tempat favorit, tidak dapet tugas yang berat, dll. Atau pernahkah
kita merasa rugi?? Misal rugi karena ketika ada pembagian bonus kerja kita
dapat jatahnya sedikit, ketika main bola tidak ngegolin, ketika main catur di
final se-Jateng kalah padahal sudah nyaris banget menang,dll.
Terkadang tanpa sadar kita hidup di dunia ini menghitung untung-rugi dengan cara seperti contoh di atas. Kita menganggap hari itu untung ketika secara matematis pemasukan lebih besar dari pengeluaran. Apalagi dapet sesuatu secara cuma-cuma, seneng yaaaa. Dan sebaliknya.
Oke itu sepenuhnya tidak salah semuanya kok, karena kita hidup di dunia ini kalo tidak berpenghasilan gimana?? Bisa kita beli kebutuhan, membantu orang lain,dll???
Yang menjadikan keprihatinan adalah ketika itung-itungan untung rugi itu menjadi seakan-akan segalanya. Jadi menjadikan seseorang rakus akan harta, jabatan, peringkat, jenjang sosial, dll demi mendapatkan 'keuntungan' itu, segala cara pun bisa saja dilakukan demi merasa 'untung' tadi.
Kalau kita sadari dan cermati baik-baik keuntungan yang sebenarnya itu adalah ketika kita meyakini dan menjalankan perintah Allah SWT sepanjang hidup kita di dunia ini. Karena memang itulah tugas utama kita dilahirkan di dunia ini. Dan sebaliknya, kita akan menjadi manusia yang rugi ketika kita serakah mencari 'keuntungan' dunia dengan menghalalkan segala cara.
Jadi misal ketika kita tertipu atau ditipu oleh orang lain janganlah merasa rugi yang berlebihan, biasa aja. Rugi ya rugi, tapi itu kan materi masih bisa kita cari lagi. Tapi kalo rugi tidak solat dhuhur azar magrib isya 1 hari saja dan itu sudah lewat. Atau kita telah rugi dengan berzina, tiga hari yang lalu. Gimana??? Pasti sangat jauh lebih rugi kan kawannn.
Itulah untung dan rugi yang sebenarnya menurut versiku kawan. Semoga apa yang saya maksud bisa tersampaikan ke kawan-kawan semua.
YUKKK BARENG2 MEMUPUK KEUNTUNGAN YANG SEBENARNYA...
by: Aang Fauzan.
Terkadang tanpa sadar kita hidup di dunia ini menghitung untung-rugi dengan cara seperti contoh di atas. Kita menganggap hari itu untung ketika secara matematis pemasukan lebih besar dari pengeluaran. Apalagi dapet sesuatu secara cuma-cuma, seneng yaaaa. Dan sebaliknya.
Oke itu sepenuhnya tidak salah semuanya kok, karena kita hidup di dunia ini kalo tidak berpenghasilan gimana?? Bisa kita beli kebutuhan, membantu orang lain,dll???
Yang menjadikan keprihatinan adalah ketika itung-itungan untung rugi itu menjadi seakan-akan segalanya. Jadi menjadikan seseorang rakus akan harta, jabatan, peringkat, jenjang sosial, dll demi mendapatkan 'keuntungan' itu, segala cara pun bisa saja dilakukan demi merasa 'untung' tadi.
Kalau kita sadari dan cermati baik-baik keuntungan yang sebenarnya itu adalah ketika kita meyakini dan menjalankan perintah Allah SWT sepanjang hidup kita di dunia ini. Karena memang itulah tugas utama kita dilahirkan di dunia ini. Dan sebaliknya, kita akan menjadi manusia yang rugi ketika kita serakah mencari 'keuntungan' dunia dengan menghalalkan segala cara.
Jadi misal ketika kita tertipu atau ditipu oleh orang lain janganlah merasa rugi yang berlebihan, biasa aja. Rugi ya rugi, tapi itu kan materi masih bisa kita cari lagi. Tapi kalo rugi tidak solat dhuhur azar magrib isya 1 hari saja dan itu sudah lewat. Atau kita telah rugi dengan berzina, tiga hari yang lalu. Gimana??? Pasti sangat jauh lebih rugi kan kawannn.
Itulah untung dan rugi yang sebenarnya menurut versiku kawan. Semoga apa yang saya maksud bisa tersampaikan ke kawan-kawan semua.
YUKKK BARENG2 MEMUPUK KEUNTUNGAN YANG SEBENARNYA...
by: Aang Fauzan.
0 komentar:
Posting Komentar