Jangan putus asa, jangan berhenti, teruslah maju..!
Masalah itu apa sihh? Kenapa
masalah bisa muncul?? Apa yang harus kita lakukan dengan masalah?? Pantaskah kita takut dengan masalah? Masihkah
kita menghindari masalah? Masihkan kita frustasi dengan masalah? Padahal ada Allah
SWT yang sudah pasti akan memberikan
solusi bagi kita lhoo.
Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada
kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. (QS.Alam Nasyrah:5-6).
Hidup ini tidak mulus kawan,
selalu saja ada halangan dan rintangan yang silih berganti menghampiri, tetapi
terasa kurang pantas kalau kita terlalu ‘nyandu’ meminta kepada Allah untuk
dihindarkan dari musibah. Disinilah keindahan Islam, yang harus kita minta
adalah agar kita bisa melalui ujian yang diberikan Allah dengan kebanggaan,
supaya kita menjadi umat pilihan, umat yang membuktikan kadar keimanan kita
kepada Allah.
Seumpama kita lari dari masalah, akankah
masalah selesai? Akankah kita terbebas? Akankah kita bangga? Akankah kita
senang? Lari dari masalah sebenarnya hanya menuju ke masalah yang lain yang
mungkin saja bisa lebih besar dari masalah yang kita hadapi saat ini. memang
sihh dengan lari dari masalah seakan-akan kita telah terbebas dari masalah itu,
tetapi hal ini hanya sementara kawan. Bahkan sementarapun bisa-bisa tidak juga.
Saat Rasulullah saw dan para
sahabat hijrah, mereka meninggalkan kampung halaman, meninggalkan harta benda, dan meninggalkan keluarga.
Mereka mengambil risiko untuk meraih sesuatu yang lebih besar yang tentunya
dibarengi dengan tantangan yang tak kalah besar juga. Mereka tahu, masalah
bisa saja muncul baik saat hijrah dan
setelahnya. Tetapi bagaimana yang mereka lakukan?? mereka tetap
menjalaninya karena mereka yakin masalah yang akan ditemui, Allah SWT sudah
menyiapkan solusinya. Dan kita-kita inilah penikmat dari keberanian Rasulullah
saw dan para sahabatnya. Alangkah sangat mulianya beliau-beliau ini.
Kita harus tetap tegar sekokoh
batu karang di lautan dan tidak bersedih atas segala kesulitan ataupun beban yang menghimpit. Hapuslah air mata, bangunlah dari tidurmu.
Bangkitlah!! karena sesungguhnya kita kuat untuk menghadapi berbagai cobaan
yang menerpa kita. Percayalah setiap rintangan yang kita alami pasti sudah
didesain oleh Allah supaya bisa kita lewati tentunya dengan ‘usaha’.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka
berdoa) : "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
(QS. Al Baqarah:286)
Justru, saat kita mendapatkan
masalah yang berat, sangat berat, bahkan paling berat dibanding masalah yang dihadapi orang, ini menunjukan
bahwa kita memang memiliki kemampuan yang
lebih. Seorang anak SD tentu hanya akan diberikan soal ujian untuk level
SD, sementara seorang mahasiswa
akan mehadapi ujian untuk tingkat perguruan tinggi. Harusnya kita malu,
jika kita menyerah dengan ujian yang kita hadapi. Jangan-jangan ujian yang
diberikan adalah untuk level SD,
sementara orang lain
menghadapi ujian level perguruan tinggi dan
mereka mampu menghadapinya. Inget kawan, kita akan naik ke kelas yang lebih
tinggi tentunya setelah kita berhasil melewati ujian baik itu berat maupun
ringan. Naik kelas, tidak naik kelas, atau bahkan turun kelas itu tergantung
kita mau gimana kok??
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-
orang yang beriman. (QS.Ali 'Imraan:139)
Sadari kawan bahwa kesulitan dan
kegagalan bukanlah diri kita.
“kesalahan kita” dan “kita” adalah berbeda. Kesalahan adalah
kesalahan, diri kita adalah diri kita. Maksudnya jika kita melakukan kesalahan bukan berarti diri kita orang yang selalu salah, kita hanya membuat
kesalahan saat itu saja yang masih bisa
kita perbaiki.
Berjalanlah! ! Bertindaklah!! Mencobalah!! Sambil selalu mengingat Penolong dan
Pelindung kita, bukan hanya ketenangan yang kita dapat, namun
juga kemenangan. Karena Allah yang
menghidupkan kita, yang mematikan kita, yang memberi rezeki,
yang menentukan apa yang terbaik bagi kita. Kenapa harus takut? Kenapa harus
risau? Kenapa harus galau? Sekarang, saatnya kita hidup di muka bumi ini tanpa
rasa khawatir. Kita bisa melangkah di
muka bumi ini dengan langkah yang berani.
Bukan berani karena rasa takabur atau sombong,
tetapi berani karena
Allah menjadi Penolong dan Pelindung
kita.
Jalani hidup!! Hadapi
masalah!! Tuntaskan masalah!! Jangan
menjadi pengecut sehingga kita
tidak berkarya, tidak mencoba
berbuat sesuatu yang
besar karena takut
masalah menghadap kita.
Katakan hey masalah sebesar-besarnya kau!!!! Tetaplah ALLAH Maha Besar!!!!!
---------------------------------------------------------------------
Keberhasilan itu tidak gratis..!
Mau sukses??? Mungkinkah sukses
dengan berdiam diri tanpa usaha?? Mungkinkah sukses menghampiri orang yang
malas?? Mungkinkah sukses muncul begitu saja di depan mata?? Mungkinkah mau
sukses besar tapi yang usahanya ringan-ringan saja?
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
(QS. Al Balad:4)
Jadi bisa dikatakan kalau susah payah
adalah sudah kodrat kehidupan manusia.
Hidup ini selalu dijalani dengan susah payah, semua perlu usaha. Kata orang
barat, “no free lunch” tidak ada sesuatu yang gratis, semua perlu kerja semua perlu usaha. Jadi tidak ada gunanya berkeluh
kesah, sebab jika kita berkeluh kesah dalam menghadapi kesulitan, maka kita akan berkeluh
kesah selamanya dan kita telah menghabiskan separoh energi untuk berkeluh kesah
tersebut yang padahal separoh energi itu sangat bermanfaat bila digunakan untuk
mentuntaskan masalah tanpa berkeluh kesah.
Untuk kaya memang susah dan perlu
susah payah, tapi miskin juga susah dan perlu susah payah. Kalau
begitu mendingan pilih mana??
Kalau aku sih pilih kaya donk. Untuk maksiat perlu susah payah, untuk beribadah
juga perlu susah payah. Kalau begitu mendingan mana?? Kalau aku yaaa beribadah
donk, amin. Intinya apapun yang kita
lakukan, akan disertai dengan susah payah, percaya??? Soooo, susah payah tidak bisa dijadikan oleh kita sebagai alasan untuk tidak
bertindak apa-apa.
Orang yang tidak mau susah payah dalam kebaikan sebenarnya, hanya tidak
mau berpindah bentuk susah payahnya. Untuk malas pun perlu susah
payah, kata siapa tidak? Untuk berjuang
pun perlu susah payah, oleh karena itu
lebih baik berjuang dalam kebaikan.
Gimana kawan?? Mau dimubadzirkan
susah payah kita dalam keburukan?? Ahhh aku rasa tidak lagi, pasti kawan-kawan
telah semakin sadar untuk memanfaatkan susah payah yang pasti ada dalam diri
kita ini untuk kebaikan. Tetap semangat!!!
------------------------------------------------------------------
Kebaikan bukan hanya hasil
bicara, kebaikan akan lebih nyata jika merupakan hasil kerja..!
Mungkin orang tua kita hebat,
mungkin pendahulu kita hebat, mungkin harta warisan kita menggunung, mungkin
tahta kita melangit,ternyata yeng lebih penting ialah sehebat apa diri kita??
Mungkin kita bisa menikmati apa yang sudah diperoleh oleh para pendahulu kita,
tetapi jika kita hanya menikmati dan
membangga-banggakan hasil pendahulu kita, itu tidak ada artinya karena yang
hebat bukan diri kita, tetapi pendahulu kita ingat pendahulu kita. Kita
boleh memanfaatkan yang sudah ada sebagai
pijakan perjuangan selanjutnya. Tetapi kita juga harus berjuang untuk lebih
bisa memanfaatkan kondisi tersebut supaya lebih maju dan lebih baik lagi. Islam
menginginkan perbaikan secara terus menerus kalau di Jepang dikenal istilah Kaizen.
Dari Abdullah bin Mas’ud ra.,
dari Nabi saw., beliau bersabda : “Tidak
diperbolehkan hasud (isi hati), kecuali
dalam dua hal, yaitu seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah kemudian
dibelanjakan dalam kebenaran, dan
seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah kemudian diamalkan dan diajarkannya.”
(HR Bukhari Muslim)
Ketika kita sudah berkecukupan
mungkin untuk melakukan 2 hal di atas sangat sangat sangat sulit, tetapi kita
juga sangat sangat sangat sangat sulit lagi jika dalam keadaan miskin lhooo,
bahkan bisa jadi kemiskinan ini malah
membuat kita kufur. Jadi ketika kita merasa berkecukupan lebih baik inget deh
saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan.
Jika kita
berjuang mencari harta
untuk jalan kebenaran, itu adalah
salah satu jenis jihad yang diperintahkan oleh A l Quran.
Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau kaya yang bersyukur dan berj
ihad atau miskin tetapi sabar? Keduanya tidak salah, tetapi yang utama kaya yang bersyukur dan berjihad
donkkk…
…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap- tiap sesuatu. (QS Ath
Thalaq:2-3)
Jika Allah yang menjamin rezeki
kita, itu artinya kita tidak perlu lagi
memohon dan meminta kepada manusia atau makhluk lainnya. Dunia ini sudah berlimpah dengan rezeki, kita tinggal mengais
rezeki di muka bumi untuk mengambil kelimpahan tersebut dan Allah telah memudahkannya. Lalu mengapa terasa sulit? Terasa tidak adil
atas rezeki? Bukan ayat di atas yang salah karena Al Quran tidak mungkin salah,
yang salah ada pada diri kita, mungkin kita
kurang giat mencarinya atau
mungkin cara kita mencarinya
masih salah. Tentunya bila usaha kita kurang giat, maka tambahkan.
Jika usaha kita masih salah, belajarlah
baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman seseorang.
--------------------------------------------------------------------------
Awali segalanya dengan rasa syukur..!
Tema terakhir dalam coretan kali
ini adalah syukur karena bagaimanapun juga, dalam kondisi seperti apapun juga
kita tetap harus bangga untuk bersyukur. Kita(mungkin aku saja) sering lupa
untuk berucap syukur kepada Allah karena kita merasa dirugikan dengan kondisi
yang sedang kita alami. Benar?? Kalau aku sih pernah iya, tetapi sekarang
insyaAllah sedang berupaya untuk mengurangi dan kalau bisa menghilangkan
hal-hal buruk semacam itu.
Sebagai contoh ada orang yang
merasa membenci dirinya karena dirinya tidak tampan atau tidak cantik. Padahal
bisa jadi jika dia cantik, justru dia malah terjerumus ke dunia
orang-orang yang suka pamer aurat yang
dibenci oleh Allah SWT. Bisa saja karena tidak cantik justru menyelamatkan dirinya dari rasa
sombong dan takabur.
Yang jelas apa pun yang ada pada
diri kita sekarang, berbaik sangkalah kepada Allah SWT, bahwa itu semua
yang terbaik untuk kita dan kalau kita merasa tidak nyaman berusahalah dengan
jalan yang benar dan dibenarkan oleh Allah SWT. Misal: sekarang sedang
mengalami kondisi yang miskin, maka kalau mau kaya yaa harus usaha di jalan
Allah SWT dengan giat. Sesuatu yang kita suka atau kita benci semuanya tidak
lain nikmat dan bisa sekaligus ujian yang terpaketkan. Terimalah apa yang ada
pada diri kita. Tetap gemakan syukur di hati sanubari kita.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih ". (QS Ibrahim:7)
Nikmatilah hidup, tetaplah semangat meski penghasilan kita kecil karena kita bisa melipat gandakannya dengan mensyukurinya. Renungkanlah,
betapa banyaknya nikmat yang sudah kita miliki. Jangan risau, jangan takut
untuk gagal, sebab kegagalan sebesar apa pun tidak akan menghabiskan
nikmat-nikmat yang ada pada diri kita yang sangat perlu kita syukuri.
Kata Umar bin Khatab ra., jika
kita bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjaga kita.
--------------------------------------------------------
Yaaa inilah tulisan di blogku
kali ini. jujur tulisan ini bisa muncul setelah aku membaca e-book yang sangat
luar biasa dari
http://www.motivasi-islami.com.
Monggo bagi temen-temen langsung ke situ saja karena banyak hal yang
bermanfaat. Tulisan di atas pun kebanyakan berasal dari e-book dari situs itu,
cuman aku ‘rancang’(tentu hasilnya tidak semakin baik dari aslinya) lagi yang
sekiranya menurutku lebih ringkas. Semoga bermanfaat, maaf bila ada yang keliru
di tulisan ini, temikasih.
16-08-‘12
Aang Fauzan