Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Sabtu, 18 Agustus 2012

Hapus Air Matamu, Kuatkan Dirimu, dan Ayo Maju..!


Jangan putus asa, jangan berhenti, teruslah maju..!
Masalah itu apa sihh? Kenapa masalah bisa muncul?? Apa yang harus kita lakukan dengan masalah??  Pantaskah kita takut dengan masalah? Masihkah kita menghindari masalah? Masihkan kita frustasi dengan masalah? Padahal ada Allah SWT yang sudah pasti akan memberikan  solusi bagi kita lhoo.
Karena  sesungguhnya  sesudah  kesulitan  itu  ada  kemudahan,  sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS.Alam Nasyrah:5-6).
Hidup ini tidak mulus kawan, selalu saja ada halangan dan rintangan yang silih berganti menghampiri, tetapi terasa kurang pantas kalau kita terlalu ‘nyandu’ meminta kepada Allah untuk dihindarkan dari musibah. Disinilah keindahan Islam, yang harus kita minta adalah agar kita bisa melalui ujian yang diberikan Allah dengan kebanggaan, supaya kita menjadi umat pilihan, umat yang membuktikan kadar keimanan kita kepada Allah.
Seumpama kita lari dari masalah, akankah masalah selesai? Akankah kita terbebas? Akankah kita bangga? Akankah kita senang? Lari dari masalah sebenarnya hanya menuju ke masalah yang lain yang mungkin saja bisa lebih besar dari masalah yang kita hadapi saat ini. memang sihh dengan lari dari masalah seakan-akan kita telah terbebas dari masalah itu, tetapi hal ini hanya sementara kawan. Bahkan sementarapun bisa-bisa tidak juga.
Saat Rasulullah saw dan para sahabat hijrah, mereka meninggalkan kampung halaman, meninggalkan     harta benda, dan meninggalkan keluarga. Mereka mengambil risiko untuk meraih sesuatu yang lebih besar yang tentunya dibarengi dengan tantangan yang tak kalah besar juga. Mereka tahu, masalah bisa   saja muncul baik saat hijrah dan setelahnya. Tetapi bagaimana yang mereka lakukan??  mereka tetap  menjalaninya karena mereka yakin masalah yang akan ditemui, Allah SWT sudah menyiapkan solusinya. Dan kita-kita inilah penikmat dari keberanian Rasulullah saw dan para sahabatnya. Alangkah sangat mulianya beliau-beliau ini.
Kita harus tetap tegar sekokoh batu karang di lautan dan tidak bersedih atas segala  kesulitan ataupun beban yang menghimpit. Hapuslah air mata, bangunlah dari tidurmu. Bangkitlah!! karena sesungguhnya kita kuat untuk menghadapi berbagai cobaan yang menerpa kita. Percayalah setiap rintangan yang kita alami pasti sudah didesain oleh Allah supaya bisa kita lewati tentunya dengan ‘usaha’.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari  kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari  kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka   berdoa) :  "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang  tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah:286)
Justru, saat kita mendapatkan masalah yang berat, sangat berat, bahkan paling berat dibanding    masalah yang dihadapi orang, ini menunjukan bahwa kita memang memiliki kemampuan yang  lebih. Seorang anak SD tentu hanya akan diberikan soal ujian untuk level SD, sementara  seorang  mahasiswa  akan mehadapi ujian untuk tingkat perguruan tinggi. Harusnya kita malu, jika kita menyerah dengan ujian yang kita hadapi. Jangan-jangan ujian yang diberikan adalah untuk level SD,  sementara orang      lain menghadapi  ujian level perguruan tinggi dan mereka mampu menghadapinya. Inget kawan, kita akan naik ke kelas yang lebih tinggi tentunya setelah kita berhasil melewati ujian baik itu berat maupun ringan. Naik kelas, tidak naik kelas, atau bahkan turun kelas itu tergantung kita mau gimana kok??
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang- orang yang beriman. (QS.Ali 'Imraan:139)
Sadari kawan bahwa kesulitan  dan  kegagalan  bukanlah diri kita. “kesalahan  kita”  dan “kita” adalah berbeda. Kesalahan adalah kesalahan, diri kita adalah diri kita. Maksudnya jika kita melakukan  kesalahan bukan berarti diri kita orang  yang selalu salah, kita hanya membuat kesalahan saat itu saja  yang masih bisa kita perbaiki.
Berjalanlah! ! Bertindaklah!! Mencobalah!!   Sambil selalu mengingat Penolong dan Pelindung  kita,  bukan hanya ketenangan yang kita dapat, namun juga  kemenangan. Karena Allah  yang  menghidupkan  kita,  yang mematikan kita, yang memberi rezeki, yang menentukan apa yang terbaik bagi kita. Kenapa harus takut? Kenapa harus risau? Kenapa harus galau? Sekarang, saatnya kita hidup di muka bumi ini tanpa rasa khawatir. Kita bisa melangkah  di muka bumi ini dengan langkah yang  berani. Bukan berani karena rasa takabur atau sombong,  tetapi  berani  karena  Allah menjadi  Penolong dan Pelindung kita.
Jalani  hidup!!  Hadapi  masalah!! Tuntaskan masalah!! Jangan  menjadi  pengecut  sehingga kita  tidak berkarya,  tidak  mencoba    berbuat  sesuatu  yang   besar  karena  takut   masalah menghadap  kita. 
Katakan hey masalah sebesar-besarnya kau!!!!  Tetaplah ALLAH Maha Besar!!!!!
---------------------------------------------------------------------

Keberhasilan itu tidak gratis..!
Mau sukses??? Mungkinkah sukses dengan berdiam diri tanpa usaha?? Mungkinkah sukses menghampiri orang yang malas?? Mungkinkah sukses muncul begitu saja di depan mata?? Mungkinkah mau sukses besar tapi yang usahanya ringan-ringan saja?
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. Al Balad:4)
Jadi bisa dikatakan kalau susah payah adalah sudah kodrat  kehidupan manusia. Hidup ini selalu dijalani dengan susah payah, semua perlu usaha. Kata orang barat, “no free lunch” tidak ada sesuatu yang gratis, semua  perlu kerja semua  perlu usaha. Jadi tidak ada gunanya berkeluh kesah, sebab  jika  kita berkeluh kesah dalam  menghadapi kesulitan, maka kita akan berkeluh kesah selamanya dan kita telah menghabiskan separoh energi untuk berkeluh kesah tersebut yang padahal separoh energi itu sangat bermanfaat bila digunakan untuk mentuntaskan masalah tanpa berkeluh kesah.
Untuk kaya memang susah dan perlu susah payah, tapi miskin juga susah dan perlu susah payah.  Kalau  begitu  mendingan pilih mana?? Kalau aku sih pilih kaya donk. Untuk maksiat perlu susah payah, untuk beribadah juga perlu susah payah. Kalau begitu mendingan mana?? Kalau aku yaaa beribadah donk, amin.  Intinya apapun yang kita lakukan,  akan disertai dengan susah  payah, percaya??? Soooo, susah  payah tidak bisa dijadikan  oleh kita sebagai alasan untuk tidak bertindak apa-apa.
Orang yang tidak mau susah payah dalam kebaikan sebenarnya, hanya tidak mau berpindah bentuk susah payahnya. Untuk malas pun perlu susah payah,  kata siapa tidak? Untuk berjuang pun perlu susah  payah, oleh karena itu lebih baik berjuang dalam kebaikan.
Gimana kawan?? Mau dimubadzirkan susah payah kita dalam keburukan?? Ahhh aku rasa tidak lagi, pasti kawan-kawan telah semakin sadar untuk memanfaatkan susah payah yang pasti ada dalam diri kita ini untuk kebaikan. Tetap semangat!!!
------------------------------------------------------------------

Kebaikan bukan hanya  hasil bicara, kebaikan akan lebih nyata jika merupakan hasil kerja..!
Mungkin orang tua kita hebat, mungkin pendahulu kita hebat, mungkin harta warisan kita menggunung, mungkin tahta kita melangit,ternyata yeng lebih penting ialah sehebat apa diri kita?? Mungkin kita bisa menikmati apa yang sudah diperoleh oleh para pendahulu kita, tetapi jika kita hanya menikmati     dan membangga-banggakan hasil pendahulu kita, itu tidak ada artinya karena yang hebat bukan diri kita, tetapi pendahulu kita ingat pendahulu kita. Kita boleh memanfaatkan yang  sudah ada sebagai pijakan perjuangan selanjutnya. Tetapi kita juga harus berjuang untuk lebih bisa memanfaatkan kondisi tersebut supaya lebih maju dan lebih baik lagi. Islam menginginkan perbaikan secara terus menerus kalau di Jepang dikenal istilah Kaizen.
Dari Abdullah bin Mas’ud ra., dari Nabi saw., beliau bersabda : “Tidak diperbolehkan hasud (isi  hati), kecuali dalam dua hal, yaitu seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah kemudian dibelanjakan dalam   kebenaran, dan seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah kemudian diamalkan dan diajarkannya.” (HR Bukhari Muslim)
Ketika kita sudah berkecukupan mungkin untuk melakukan 2 hal di atas sangat sangat sangat sulit, tetapi kita juga sangat sangat sangat sangat sulit lagi jika dalam keadaan miskin lhooo, bahkan bisa jadi kemiskinan    ini malah membuat kita kufur. Jadi ketika kita merasa berkecukupan lebih baik inget deh saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan.
Jika  kita  berjuang  mencari  harta  untuk jalan kebenaran,  itu adalah salah satu jenis jihad yang diperintahkan oleh A l Quran.
 Pilihan ada ditangan kita,  apakah kita mau kaya yang bersyukur dan berj ihad atau miskin tetapi sabar? Keduanya tidak salah,  tetapi yang utama kaya yang bersyukur dan berjihad donkkk…
…Barangsiapa  bertakwa  kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.  Dan  memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal     kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan  (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan  urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap- tiap sesuatu. (QS Ath Thalaq:2-3)
Jika Allah yang menjamin rezeki kita,  itu artinya kita tidak perlu lagi memohon dan meminta kepada manusia atau makhluk lainnya. Dunia ini sudah  berlimpah dengan rezeki, kita tinggal mengais rezeki di muka bumi untuk mengambil kelimpahan tersebut dan Allah telah memudahkannya.  Lalu mengapa terasa sulit? Terasa tidak adil atas rezeki? Bukan ayat di atas yang salah karena Al Quran tidak mungkin salah, yang salah ada pada diri kita, mungkin kita  kurang giat  mencarinya atau mungkin cara  kita  mencarinya  masih salah. Tentunya bila usaha kita kurang giat, maka tambahkan. Jika  usaha kita masih salah, belajarlah baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman seseorang.
--------------------------------------------------------------------------

Awali segalanya dengan rasa syukur..!
Tema terakhir dalam coretan kali ini adalah syukur karena bagaimanapun juga, dalam kondisi seperti apapun juga kita tetap harus bangga untuk bersyukur. Kita(mungkin aku saja) sering lupa untuk berucap syukur kepada Allah karena kita merasa dirugikan dengan kondisi yang sedang kita alami. Benar?? Kalau aku sih pernah iya, tetapi sekarang insyaAllah sedang berupaya untuk mengurangi dan kalau bisa menghilangkan hal-hal buruk semacam itu.
Sebagai contoh ada orang yang merasa membenci dirinya karena dirinya tidak tampan atau tidak cantik.  Padahal  bisa jadi jika dia cantik, justru dia malah terjerumus ke dunia orang-orang yang suka pamer  aurat yang dibenci oleh Allah SWT. Bisa saja karena tidak cantik justru menyelamatkan dirinya  dari rasa   sombong dan takabur.
Yang jelas apa pun yang ada pada diri kita sekarang,  berbaik  sangkalah kepada Allah SWT, bahwa itu semua yang terbaik untuk kita dan kalau kita merasa tidak nyaman berusahalah dengan jalan yang benar dan dibenarkan oleh Allah SWT. Misal: sekarang sedang mengalami kondisi yang miskin, maka kalau mau kaya yaa harus usaha di jalan Allah SWT dengan giat. Sesuatu yang kita suka atau kita benci semuanya tidak lain nikmat dan bisa sekaligus ujian yang terpaketkan. Terimalah apa yang ada pada diri kita. Tetap gemakan syukur di hati sanubari kita.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;  "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,  pasti Kami   akan menambah (nikmat) kepadamu, dan  jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya    azab-Ku sangat  pedih ". (QS Ibrahim:7)
Nikmatilah  hidup, tetaplah  semangat meski penghasilan kita kecil karena  kita bisa melipat   gandakannya dengan mensyukurinya. Renungkanlah, betapa banyaknya nikmat yang sudah kita miliki. Jangan risau, jangan takut untuk gagal, sebab kegagalan sebesar apa pun tidak akan menghabiskan nikmat-nikmat yang ada pada diri kita yang sangat perlu kita syukuri.
Kata Umar bin Khatab ra., jika kita bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjaga kita.
--------------------------------------------------------
Yaaa inilah tulisan di blogku kali ini. jujur tulisan ini bisa muncul setelah aku membaca e-book yang sangat luar biasa dari http://www.motivasi-islami.com. Monggo bagi temen-temen langsung ke situ saja karena banyak hal yang bermanfaat. Tulisan di atas pun kebanyakan berasal dari e-book dari situs itu, cuman aku ‘rancang’(tentu hasilnya tidak semakin baik dari aslinya) lagi yang sekiranya menurutku lebih ringkas. Semoga bermanfaat, maaf bila ada yang keliru di tulisan ini, temikasih.

16-08-‘12
Aang Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites