Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Minggu, 16 September 2012

Welcome Rumah Dinas


Selasa, 4 September 2012
           
            Hari ini aku pulang kuliah sampe rumah jam 5an sore karena ternyata ada kuliah umum yang menurutku sangat luar biasa dengan inti tema tentang pengelolaan keuangan oleh pak Safir Senduk. Tadi pagi sebelum pergi ke kampus, aku sudah mengiyakan tawaran kakak supaya ikut ke rumah dinas Pangdam Jaya untuk acara semacam syukuran atas jabatan barunya beliau. Jujur mengenai dunia Kemiliteran aku bisa dibilang cukup awam, jadi masih kurang “ngehh” dengan ganjalan pertanyaan Pangdam Jaya itu pangkatnya setingkat apa ya?? Dan ingin tahu lebih jelas lagi tentang Kodam Jaya itu seperti apa?? Akhirnya setelah tawaran “dadakan” pagi ini aku langsung bergegas mencari hal yang pengen aku ketahui di internet. Walaupun belum begitu jelas juga, tetapi setidaknya aku lebih sedikit tahu tentang Kodam Jaya dan Pangdam Jaya itu apa.

            Sampe rumah jam 5an dengan bergegas langsung cuci muka dan aku disuruh memakai baju “koko”, eh ternyata baju “koko”ku aku tinggal di Magelang terakhir waktu lebaran kemaren aku bawa pulang dan enggak aku bawa lagi kesini, hehe. Akhirnya alternative ke-2 adalah baju batik, ok akhirnya baju batik coklat “menyertaiku” sore ini. kami berangkat bertiga, kakak, ponakan, dan aku sendiri. Dengan “menerjang” tradisi macetnya lalu lintas ibu kota kami menempuh perjalanan dari Ciledug-Menteng dengan harus memasang kesabaran karena harus mau ikut terjebak macet itu sendiri. Karena adanya kemacetan itu, justru aku dan kakak sempat ngobrol tentang beberapa hal sedangkan ponkanku yang masih kelas 3 SD harus tertidur di jok depan. Dari obrolan itu ada hal yang kami sepakati kurang-lebih bahwa “pada zaman sekarang ini bisa dibilang dan dirasakan kalau kebaikan menjadi hal aneh ditengah-tengah pergaulan ‘pada umumnya’ bahkan kebaikan bisa dibilang kaum minoritas”. Setujukah temen-temen?? Aku ngak memaksa untuk mengiyakan lhoooo, hehe.

            Akhirnya sekitar pukul 06.40 kami tiba dirumah dinas Pak Hudawi Lubis seorang Pangdam Jaya yang baru saja menerima jabatan. Karena kami datang terlambat akhirnya parkirnya pun harus rela diujung dan efeknya harus berjalan lebih jauh. Dengan bergegas kami berjalan dan bener sekali setelah sampai ke jamaah yang sedang membaca Surat Yasin dan Tahlilan tak lama kemudian acara itu selesai. Sekitar jam 7an udah selesai. Habis itu dilanjutkan dengan acara santai dan makan-makan. Disituasi ini aku masih penasaran untuk tahu mana siih Pak Hudawi Lubis itu, hehe. Dengan mata yang aku lemparkan ke berbagai sudut arah akhirnya aku melihat beliau, tetapi masi beberapa meter jaraknya. Lhahh pas aku mengantri mengambil prasmanan akhirnya aku bisa berjabatangan dengan beliau dan aku sempet ngomong kata “Magelang” karena beliau bertanya tentang keberadaanku ke kakak. Setelah berhasil mengumpulkan menu yang alhamdulilah sangat yahud, aku mengeluarkan satu kata lagi ke Pak Pangdam “mari pak” (sok akrab) hehe.

            Setelah itu, aku berkumpul lagi dengan saudara-saudara kakak iparku itu sambil ngobrol-ngobrol banyak hal diperkumpulan itu. Dan tak lama kemudian akhirnya Pak Hudawi bergabung dengan rombongan kami tadi dan bisa ditebak acaranya lebih rame lagi. Dengan banyak cerita sambil dibarengi canda tawa. Jujur banget dalam ngumpul keluarga dengan formasi lesehan melingkar sekitar 20an orang malam ini, aku tidak keluar satu patah kata pun untuk menyumbangkan suaraku di kelompok itu bahkan untuk ngobrol kecil dengan orang disebelahkku pun tidak ada kecuali sama kakak atau ponakan, heheh. Lawong bisa dibilang ini kumpul keluarga “Lubis” asli Pakantan. Sedangkan bisa dibilang aku baru kali ini diajak kakak iparku yang “Lubis” juga untuk ikut acara keluarga “Lubis”. Dengan sangat setia aku sebagai pendengar di malam itu, tetapi setidaknya aku bisa ikut tersenyum ketika ada hal lucu yang dibicarakan. Ohhh ia ada hal yang sebenarnya mengurangi kePeDeanku malam ini, yaitu tato merah alias bekas kerokan di leherku lawong lagi agak ngak enak badan. Dengan frekuensi yang cukup sering aku menaikkan krah baju batikku supaya membantu menutupi bekas kerokan di leherku tadi, hehe. Banyak hal yang aku dengarkan dari obrolan keluarga besar Pak Hudawi, ada hal lucu yang sering diutarakan Istri beliau atau bahkan dari Pak Hudawi sendiri.

            Sekitar dua jam aku ikut “nimbrung” dalam obrolan keluarga besar Pak Hudawi. Akhirnya semua berpamitan untuk pulang, sebelumnya ada sesi foto keluarga besar Pak Hudawi Lubis. Dan aku tidak memberanikan diri untuk ikut berpose, malu euyyy. Aku cuman ikut mengambil gambar saja dengan kamera Handphone seadanya itung-itung buat kenang-kenangan walaupun aku tidak nampak di foto, hehehe. Setelah itu kami berpamitan satu persatu dengan Pak Hudawi Lubis dan Isteri beliau. Dan kata yang berani saya ucapkan lagi ke Pak Hudawi adalah “terimakasih pak”.
 
            Dari bertatab muka dengan Pangdam Jaya tadi malam banyak hal yang bisa aku maknai dan pelajari dari beliau. Bagaimana ketika seseorang itu menjadi orang besar ternyata efek kebanggaan itu akan menghiasi ke keluarga besarnya lhohhh. Hal itu yang bisa aku lihat tadi malam dengan adanya hal itu tentunya keluarga besar pun akan semakin termotivasi untuk mengikuti jejak keberhasilan beliau. Setidaknya anggota keluarga besar bisa lebih semangat lagi untuk mencapai titik kesusuksesan karena sudah ada bukti anggota keluarga dekatnya sendiri berhasil menggapainya dan bisa. Tentunya aku yakin ini menjadi kebanggaan besar bagi keluarga besar sampai kapan pun. Dan menjadi jejak tersendiri untuk lebih mengangkat keluarga besar menjadi lebih baik. Hal lain yang tak kalah penting adalah “kerendahan hati” Pak Hudawi yang sangat luar biasa yang bisa aku lihat dimalam ini. karena beliau terlihat cukup santai dan akrab kepada setiap tamu diacara kali ini. Padahal beliau itu sudah menjadi orang besar lhoohh, aku yakin gak mudah untuk mengkonsistensikan kerendahan hati ketika kita sudah menjadi orang besar. Karena yang sangat banyak sekali kita temui adalah orang-orang “biasa saja" tapi gayanya sangat “over luar biasa”. Heheh..

            Dan hal yang super penting merupakan pengalamanku malam ini bisa bertemu orang besar sekelas Pangdam Jaya dengan situasi yang santai dan kekeluargaan. Satu lantai dengan alas yang sama, menu makanan ‘cemilan’ yang sama di tempat yang sama juga, hehe. Tak lupa aku ucapkan terima kasih buat Pak Hudawi Lubis dan keluarga. Semoga Pak Hudawi bisa menjalankan amanah sebagai Pangdam Jaya dengan baik, lancar, dan akan muncul kebaikan yang luar biasa. Aamiin…..
 
By: Aang Fauzan


                                               Jebretanku by Handphone apa adanya




                                                    Maijend TNI Erwin Hudawi Lubis

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites