Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Kamis, 31 Desember 2015

Sosok Tahun Baru Masehi

31 Desember merupakah hari terakhir perhitungan Masehi dalam tahun tersebut yang besoknya akan memasuki tahun yang baru, bulan yang baru, begitu juga tanggal yang baru. Momentum diakhir tahun dan akan memasuki tahun yang baru ini, banyak sekali penghuni bumi berbondong-bondong membuat target atau rencana apa saja yang pengin dicapai pada tahun yang baru nanti. Karena pada momentum ini layaknya manusia akan diberikan selembar kertas putih bersih yang belum ada coretan apapun, kemudian lembaran kertas yang penuh dengan coretan-coretan sepanjang tahun lalu akan ditarik yang artinya sudah tidak bisa lagi meneruskan coretan di kertas tersebut.
Akhir tahun 2015 yang spesial buat aku pribadi adalah tepat bisa mengatamkan Al-Qur’an di hari ini. Bisa dibilang ini ketidaksengajaan yang membuat puas hati, seperti biasanya hari ini aku berusaha membaca Al Qur’an sebanyak target harian. Ehhh, ternyata hanya ditambah beberapa lembar lagi akan khatam hari ini. Tanpa ragu aku melanjutkan beberapa lembar itu dan alhamdulillah ba’da ashar sudah khatam. Ketika aku mencoba menulis ini tanggal 1 Januari 2016, tadi pagi abis shalat shubuh alhamdulilah bisa mengawali tilawah Al Qur’an dengan membaca al-fatihah di halaman terawal kitab suci umat Muslim ini.
----------------------------------------------------------------
31 Desember 2015
Hari ini aku pulang kantor setelah berjamaah shalat Isya di Masjid kantor, dibilang sengaja..? tidak salah juga, bahkan ada sedikit rencana mau tidur kantor dengan maksud pengen tahu suasana sekitar kantor jam 12 malam nanti. Kayaknya seru gitu lho. Aku sadar penuh bahwa hari ini adalah hari terakhir di tahun 2015, terasa begitu cepatkah tahun 2015 berlalu..? aku pun tak kuasa membantah bila merasakan hal seperti itu. Memang terasa cepat.
Diperjalanan pulang ke rumah dari kantor, kebanyakan jalanan terasa sepi. Mungkin ini salah satu tersepi yang pernah aku alami di sebagian besar jalan yang aku lewati malam ini. Dalam hatiku hanya membatin ‘mungkin mereka lagi persiapan buat nanti malam’. Yang tak biasa lagi di perjalanan pulang kali ini adalah kanan-kiri jalan buanyak bermunculan pedagang kembang api, mercon, jagung mentah yang masih terbungkus kulit, sampe terompet warna dominan kuning emas bergelantung. Aku sudah tau pasti buat apa barang-barang itu bermunculan di hari ini. Aku sudah tau tanpa harus diterangkan lagi.
------------------------------------------------------------
Mungkin aku salah satu orang  yang dibesarkan dari keluarga yang mengenal tahun baru itu biasa saja. Aku mencoba menarik peristiwa-peristiwa akhir tahun dibeberapa tahun ke belakang. Tercatat di memoriku, tidak ada sama sekali goresan yang mengatakan pernah ‘pesta’ akhir tahun bareng keluarga. Bahkan hanya sebatas bakar-bakar jagung atau makan malam spesial gitu, tidak ada sama sekali di memoriku. Yang terbersit justru kala jaman-jaman kecil dulu mungkin SD, saat dimana aku mengotot mengajak diriku sendiri untuk kekinian di masa itu dengan mencoba lebih dewasa mengikuti kemeriahan tahun baru dengan tidur malam dan melihat kembang api dengan memanjat pohon demi bisa melihat potongan api yang melambung tinggi ke atas. Dan aku pun lupa hal itu bener-bener pernah ku lakukan atau tidak, karena sudah sekitar 14 tahun tertinggal di belakang. Dan terekam di memoriku ada peristiwa tahun baruan dengan temen-temen di kosan kala kuliah, kita bikin sate ayam sendiri di kosan, makan bareng, dibarengi dengan bergiliran memberikan penilaian ke masing-masing satu per satu. Sungguh itu peristiwa yang menyenangkan buat aku, kala itu kita mengambil momen tahun baru untuk menjalin keakraban dan evaluasi diri. Aku kira bukan merayakan tahun baru.
Jaman SMP mungkin menjadi masa yang sok merasa sudah dewasa, kala itu aku pernah bertekat pengen merasakan pesta tahun baru di pusat kota itu kayak apa sih. Penasaran… aku Tanya ke temen yang berpengalaman, yang aku inget katanya menjelang perhitungan detik demi detik pergantian tahun akan ada kembang api, mercon, menghidupkan motor di tempat dengan di gas-gas war wer war wer dan paket kebiasaan lainnya. Kala itu aku  menganggap itu adalah hal yang menyenangkan sekali, kekinian sekali dimasa itu. Tapi lagi-lagi di memori ku tak ada rekaman kejadian aku ikut pesta tahun baru di pusat Kota kelahiranku. Hanya angan-angan saja.
Sampe dewasa ini pun di mindset ku malam tahun baru ya layaknya malam-malam seperti biasa. Malam yang dihabiskan di rumah dengan aktivitas seperti biasa, hanya saja belakangan ini aku tidur larut malam sekedar nonton film di tv yang tiba-tiba menayangkan film bagus atau sekedar nonton konser malam tahun baru dari tivi. Atau bahkan hanya berdiam diri beraktivitas seadanya di kamar. Yang pasti bukan pergi ke tempat keramaian membawa pernak-pernik tahun baru yang katanya akan merayakan tahun baru.
Sejak dulu hingga tahun baru kali ini hal yang masih aku percayai baiknya adalah ketika memasuki tahun yang baru coba evaluasi diri dan membuat rencana di tahun depan buat menjadi insan manusia yang dirasa lebih baik. Tahun ini pun aku akan coba merenung, untuk melakukan hal ini. Bismillah…
Terimakasih tahun 2015 dan selamat datang tahun 2016……
Semoga rencana-rencana mulia di tahun 2016 bisa dapet ridho ALLAH SWT.
Aamiin…..

Ciledug, 1 januari 2016

Aang Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites