Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Selasa, 22 Desember 2015

Raport untuk Ibu


Minggu, 20 Desember 2015 

Kemaren Sabtu bagi siapa saja yang masih memiliki hubungan dengan dunia persekolahan akan tahu bahwa hari itu adalah hari pengambilan raport sekolah yang bisa diartikan juga sebagai pertanda hari libur panjang pasca semesteran yang melelahkan telah tiba. Sekitar sepuluh hari kebelakang aku disibukkan dengan proses penyembuhan badan ku yang tidak beres, dari batuk hingga sesak nafas. Aku berjubel melawan habis-habisan hal yang dirasa kurang menguntungkan bagi tubuhku itu. Alhamdulilah lambat laun semakin membaik, hari ini hari pertamaku berani jogging setelah dirasa kuat badan ini diajak olahraga. Walaupun harus menerima kenyataan, kemaren melewatkan jadwal futsal mingguanku begitu saja. Tak apalahhhhh...
Sekitar jam setengah 10 pagi, ketika mentari mulai memberikan bayangan pasti bagi siapa saja yang menghalangi arah cahayanya. Dalam hati aku seneng karena pagi ini begitu cerah, sangat baik banget kalau aku memutuskan untuk jogging. Hanya ada sedikit saja pertentangan tentang keputusan akan jogging atau tidak, kuat atau belum tubuh ini buat jogging..? hanya sedikit sekali pertentangan itu timbul ditubuhku. Tanpa A I U E O mengambil keputusan untuk jogging adalah yang terbaik menurutku kala itu. Seperti jalur jogging biasa yang aku pilih, baru sekitar 1/6 bagian ada tenda terpasang yang menutupi jalan jalur jogging lenggananku. Alhasil aku memilih jalur sedikit berbeda, yang penting keringat berkucuran kala itu yang aku pikirkan.
Singkat cerita jogging pun selesai, aku langsung mencari tempat terbaeeek untuk sekedar merebahkan tubuh yang mulai lemas. Selonjoran dekat Mpok yang sedang menstrika pakaian menggunung penghuni rumah adalah pilihan tertepat. Mpok, seorang perempuan berjilbab gedhe yang setia membantu mencucikan pakaian di rumah kakakku, dimana aku tinggal sekarang. Dari sapaan basa-basi hingga obrolan-obrolan mengalir cukup hangat saat itu. Ada kabar bahagia yang sedang menyelimuti keluarga Mpok, tidak lain tidak bukan karena Intan anak tertua Mpok yang sedang duduk dibangku kelas 7 berhasil mendapatkan peringkat 1 (satu) di kelas dari 30an murid yang menghuni kelas tersebut. Mpok bercerita tentang si Intan dengan wajah yang berseri-seri, bernada kebahagiaan luar biasa. Cerita saja begitu semangat, apalagi isi hati Mpok seperti apa kala itu. Bisa dibayangkan sendiri.
Ada sedikit cerita haru dibalik senyuman Mpok yang masih ber-uforia dengan keberhasilan Intan menjuarai kelas. Tak jarang, ketika Intan belajar di rumah entah itu mengerjakan PR atau hanya sekedar mengerjakan soal dan terjadi kementokan dengan pengetahuan materi sekolah maka Intan bertanya ke Mpok. Dengan pengakuan yang sedikit disesali, Mpok bilang kurang-lebih “sering sekali kalau Intan belajar dan ada masalah dengan materi kemudian dia tanya ke aku (Mpok), tetapi aku tidak bisa menjawabnya. Rasanya begitu sedih”. Aku rasa kalimat itu menjadi kalimat pertanggungjawaban yang luar dari pribadi Mpok sebagai seorang Ibu yang menginginkan anaknya bernasib lebih baik dari orang tuanya.
“coba tanya encing (panggilan bagi orang betawi) ya nak” begitulah solusi yang diceritakan Mpok ke aku saat itu.
--------------------------------------

22 Desember 2015
Hari ini, hari Selasa yang spesial bagi siapa saja yang mengetahui ada perayaan Hari Ibu di Republik tercinta ini. Memang tanggalan yang mengelantung di dinding tidak berwarna merah dihari ini, tapi tetap saja ini adalah hari yang diakui secara Nasional.
sumber mbah Google
Posting-posting bertemakan Ibu begitu berjubel memenuhi timeline media sosial. Dari keharuan yang mencoba memposting nisan kuburan sang Ibu, kebahagiaan memposting kebersamaan dengan sang Ibu saat wisuda atau sekedar foto saat masa kecil bersama ibu yang difoto lagi untuk kepentingan media sosial, bahkan sampai rasa penegasan bahwa menyayangi Ibu itu setiap hari tidak hanya pada hari ibu saja. Oke fine harus diakui Ibu kita adalah ibu terbaik di dunia.
Membaca Surat Yasin di kuburan ibuk ku adalah pilihan tersyahdu kala setiap pulang Kampung...
----------------------------------------------------

Sederhana saja, bertepatan dengan momentum Hari Ibu kali ini, aku mencoba mengisahkan kisah seorang ibu (Mpok) yang menurutku sangat menarik. Kasih sayang seorang Ibu yang dicurahkan sepenuh hati untuk anaknya. Dan si anak membalasnya dengan cukup menawan, walaupun memang tidak akan bisa membalas jasa seorang Ibu ke anaknya paling tidak anak harus bisa membuat senyum mengembang tulus di hati Ibu.



"Wanita yang bisa membuat kue adalah wanita yang cantik dan baik hatinya. Karena kue yang enak selalu dihasilkan dari proses ketelatenan, kesabaran, dan penuh perasaan. itu kata Mama"
-Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

SELAMAT HARI IBU..............

Djakarta, 23 Desember 2015

Aang Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites