Sudah beberapa pekan ini setiap
hari Jum’at aku dan temen-temen mempunyai kegiatan berbagi, selama ini yang
sudah kami bagikan baru buntelan nasi atau bubur kacang ijo. Teknisnya setiap
hari kamis, ada kotakan yang kami isi semampu kami. Sebagai patokan dulu kita
tetapkan 10rb atau 15rb per minggunya untuk tiap orang, tapi gak harus saklek bisa di bawahnya atau malah di
atasnya. Berapun yang terkumpul akan digunakan untuk membeli amunisi buat
dibagikan Jum’at esok harinya. Awalnya hanya membagikan 6 buntel nasi uduk,
semakin kesini semakin menakjubkan bahkan tembus 125an buntel nasi uduk dan
bubur kacang ijo sepekannya. Kebetulan aku sebagai kurir dalam membagikan
amunisi-amunisi ini yang seringnya ditemani oleh Irfan. Sembari kami berangkat
ngantor di pagi hari, kami bagikan amunisi itu sepanjang jalan. Alhamdulilah
akhirnya kesampaiaan juga melaksanakan hal baik yang sebenarnya sederhana tapi
untuk memulainya wowwwww tidak gampang. Kalau ditarik ke belakang, sudah cukup
lama aku dan temen-temen punya rencana semacam ini. Sudah dibahas ngalor ngidul, tapi apa daya hanya
wacana alias no action. Bagaikan
Abunawas yang AKAN terbang, hanya AKAN saja tidak juga terbang-terbang.
Istiqomah, iklas, gasss…!
Begitulah slogan ‘pembakar’ berbagi kami. Seperti slogan kami semoga selalu
istiqomah dalam hal yang kami rasa baik ini, selalu memiliki keiklasan untuk
membantu apapun ke sesama, dan berani untuk meng-gasss memulai apapun yang
dirasa baik.
Temen-temen pun juga sangat bisa
untuk mengajak komunitasnya berbagi, dimulai dari hal yang sederhana saja. Gak
usah muluk-muluk, yang penting berani jalan dan istiqomah. Semoga temen-temen
bisa merealisasikan kegiatan baik yaaaaa. Aamiin…
-------------------------------
Jum’at, 23 Oktober 2015
Sebenarnya di tulisan kali ini
aku pengen meng-share pengalaman yang
ngak biasa saat membagikan amunisi di
pekan ke-14. Sungguh tak terasa sudah masuk pekan ke-14 dalam minggu ini,
laporanku di grup watsap pekan ini berbunyi seperti ini ‘alhamdulilah sekali
temen-temen, pekan ke-14 ini bisa mendistributorkan 109 buntel nasi uduk.
Kemaren alhamdulilah terkumpul 540rb. Semoga berkah buat kita sekeluarga ya
gaess. Istiqomah, iklas, gasss…!’
Di balik laporan itu, ada
‘penyelamatan’ yang dilakukan oleh buntelan-buntelan nasi uduk yang kami bawa
sepanjang jalan. Jadi ketika kami melintasi di sekitaran Blok-M yang hampir
tiap hari di kawasan ini padat merayap kondisi lalu lintasnya, ada bapak Polisi
pengatur lalu lintas kira-kira berjarak 50 meter di depan motor kami yang
sedang berhimpit-himpitan mencari celah untuk melaju. Karena memang pada saat
itu kebetulan macetnya agak parah, jadi motor untuk bergerak pun cukup sulit.
Pak Polisi tadi pun melambai-lambaikan tangannya ke arah kami, pertanda kami
disuruh menepi. Saat itu kami kaget dan setengah ragu ‘apa bener itu pak Polisi
ngode kita’, kami hanya bisa
menggrutu dalam hati. Lambat laun pak Polisi tadi semakin mendekat ke arah kami
dan memang bener ‘kode’ lambaian tangan tadi buat kami berdua. Akhirnya tanpa
bisa mengelak lagi, kami dipandu menepi oleh bapak Polisi yang baik hati ini.
Seperti biasa pak Polisi hormat dulu ‘selamat pagi, liat surat-suratnya tadi
telat saat hidupin lampu motornya’ kurang lebih intinya seperti itu yang
menjadi alasan kenapa kami di tepikan. Tapi memang bener aku baru menyalakan
lampu setelah melihat pak Polisi ini dan ternyata beliau melihat.hehe
Terjadilah obrolan santai kurang
lebih seperti ini: (a=aku, p=pak Polisi)
P= ‘mana surat-suratnya’
A= turun dari motor, ‘bentar
pak’. Akan membuka jok untuk mengmbil seperangkat suratnya karena seperti biasa
semua aku taruk dalam jok. Sembari aku bilang ‘pak ini kami dari komunitas
berbagi lhooo’
P= ‘bagi apa..?’
A= ‘nasi bungkus pak’ sembari
menunjuk ke plastik besar yang dibawa Irfan
P=’dimana..?’
A= ‘sepanjang jalan pak’
P= ‘ohhh dari komunitas berbagi
ya, yaudah jalan’
A= ‘makasih pak’ sambil pura-pura
nanya jalan ‘lewat sini boleh pak’
P=’boleh’
Setelah kami jalan, aku dan irfan
hanya prengas-prenges campur aduk
perasaannya.hihihi. Surat-surat pun belum selesai aku keluarkan dari jok, ehhh
sudahhh bebasssssss. Kami menyimpulkan ini berkat kegiatan berbagi nasi yang
kami lakukan. Coba kalau gak bilang dari komuitas berbagi. Paling gak harus
mengeluarkan lembaran dari dompet.hehe
Dan aku pun percaya ini adalah
pertolongan ALLAH yang dilewatkan nasi bungkus. Mungkin ini sangat sederhana,
hanya terhindar dari tilangan Polisi tapi begitu kelihatan ada pertolongan
ALLAH di dalamnya. Dan aku sangat sangat yakin ketika kita berbuat baik karena
ALLAH semata, pasti ALLAH akan membalasnnya dengan hal yang jauh berlipat-lipat
lebih baik. Semua kebaikan akan balik ke kita juga, kebaikan juga menjadi
tabungan yang kekal untuk bekal itung-itungan di akhirat nanti. Subhanallah……
Aku juga mengucapkan terima kasih
kepada siapa saja yang telah banyak membantu dalam merealisasikan kegiatan
berbagi ini. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan ALLAH SWT dimanapun
dan kapanpun. Aamiin…
Semoga kegiatan ini tetap
berlangsung sampai pekan yang tak terhingga. Aamiin……….
Ciledug, 21 11 2015
0 komentar:
Posting Komentar