Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Sabtu, 21 November 2015

Diselamatkan Oleh Buntelan Nasi Uduk



Sudah beberapa pekan ini setiap hari Jum’at aku dan temen-temen mempunyai kegiatan berbagi, selama ini yang sudah kami bagikan baru buntelan nasi atau bubur kacang ijo. Teknisnya setiap hari kamis, ada kotakan yang kami isi semampu kami. Sebagai patokan dulu kita tetapkan 10rb atau 15rb per minggunya untuk tiap orang, tapi gak harus saklek bisa di bawahnya atau malah di atasnya. Berapun yang terkumpul akan digunakan untuk membeli amunisi buat dibagikan Jum’at esok harinya. Awalnya hanya membagikan 6 buntel nasi uduk, semakin kesini semakin menakjubkan bahkan tembus 125an buntel nasi uduk dan bubur kacang ijo sepekannya. Kebetulan aku sebagai kurir dalam membagikan amunisi-amunisi ini yang seringnya ditemani oleh Irfan. Sembari kami berangkat ngantor di pagi hari, kami bagikan amunisi itu sepanjang jalan. Alhamdulilah akhirnya kesampaiaan juga melaksanakan hal baik yang sebenarnya sederhana tapi untuk memulainya wowwwww tidak gampang. Kalau ditarik ke belakang, sudah cukup lama aku dan temen-temen punya rencana semacam ini. Sudah dibahas ngalor ngidul, tapi apa daya hanya wacana alias no action. Bagaikan Abunawas yang AKAN terbang, hanya AKAN saja tidak juga terbang-terbang.
Istiqomah, iklas, gasss…! Begitulah slogan ‘pembakar’ berbagi kami. Seperti slogan kami semoga selalu istiqomah dalam hal yang kami rasa baik ini, selalu memiliki keiklasan untuk membantu apapun ke sesama, dan berani untuk meng-gasss memulai apapun yang dirasa baik.
Temen-temen pun juga sangat bisa untuk mengajak komunitasnya berbagi, dimulai dari hal yang sederhana saja. Gak usah muluk-muluk, yang penting berani jalan dan istiqomah. Semoga temen-temen bisa merealisasikan kegiatan baik yaaaaa. Aamiin…
-------------------------------
 Jum’at, 23 Oktober 2015
Sebenarnya di tulisan kali ini aku pengen meng-share pengalaman yang ngak biasa saat membagikan amunisi di pekan ke-14. Sungguh tak terasa sudah masuk pekan ke-14 dalam minggu ini, laporanku di grup watsap pekan ini berbunyi seperti ini ‘alhamdulilah sekali temen-temen, pekan ke-14 ini bisa mendistributorkan 109 buntel nasi uduk. Kemaren alhamdulilah terkumpul 540rb. Semoga berkah buat kita sekeluarga ya gaess. Istiqomah, iklas, gasss…!’
Di balik laporan itu, ada ‘penyelamatan’ yang dilakukan oleh buntelan-buntelan nasi uduk yang kami bawa sepanjang jalan. Jadi ketika kami melintasi di sekitaran Blok-M yang hampir tiap hari di kawasan ini padat merayap kondisi lalu lintasnya, ada bapak Polisi pengatur lalu lintas kira-kira berjarak 50 meter di depan motor kami yang sedang berhimpit-himpitan mencari celah untuk melaju. Karena memang pada saat itu kebetulan macetnya agak parah, jadi motor untuk bergerak pun cukup sulit. Pak Polisi tadi pun melambai-lambaikan tangannya ke arah kami, pertanda kami disuruh menepi. Saat itu kami kaget dan setengah ragu ‘apa bener itu pak Polisi ngode kita’, kami hanya bisa menggrutu dalam hati. Lambat laun pak Polisi tadi semakin mendekat ke arah kami dan memang bener ‘kode’ lambaian tangan tadi buat kami berdua. Akhirnya tanpa bisa mengelak lagi, kami dipandu menepi oleh bapak Polisi yang baik hati ini. Seperti biasa pak Polisi hormat dulu ‘selamat pagi, liat surat-suratnya tadi telat saat hidupin lampu motornya’ kurang lebih intinya seperti itu yang menjadi alasan kenapa kami di tepikan. Tapi memang bener aku baru menyalakan lampu setelah melihat pak Polisi ini dan ternyata beliau melihat.hehe
Terjadilah obrolan santai kurang lebih seperti ini: (a=aku, p=pak Polisi)
P= ‘mana surat-suratnya’
A= turun dari motor, ‘bentar pak’. Akan membuka jok untuk mengmbil seperangkat suratnya karena seperti biasa semua aku taruk dalam jok. Sembari aku bilang ‘pak ini kami dari komunitas berbagi lhooo’
P= ‘bagi apa..?’
A= ‘nasi bungkus pak’ sembari menunjuk ke plastik besar yang dibawa Irfan
P=’dimana..?’
A= ‘sepanjang jalan pak’
P= ‘ohhh dari komunitas berbagi ya, yaudah jalan’
A= ‘makasih pak’ sambil pura-pura nanya jalan ‘lewat sini boleh pak’
P=’boleh’
Setelah kami jalan, aku dan irfan hanya prengas-prenges campur aduk perasaannya.hihihi. Surat-surat pun belum selesai aku keluarkan dari jok, ehhh sudahhh bebasssssss. Kami menyimpulkan ini berkat kegiatan berbagi nasi yang kami lakukan. Coba kalau gak bilang dari komuitas berbagi. Paling gak harus mengeluarkan lembaran dari dompet.hehe
Dan aku pun percaya ini adalah pertolongan ALLAH yang dilewatkan nasi bungkus. Mungkin ini sangat sederhana, hanya terhindar dari tilangan Polisi tapi begitu kelihatan ada pertolongan ALLAH di dalamnya. Dan aku sangat sangat yakin ketika kita berbuat baik karena ALLAH semata, pasti ALLAH akan membalasnnya dengan hal yang jauh berlipat-lipat lebih baik. Semua kebaikan akan balik ke kita juga, kebaikan juga menjadi tabungan yang kekal untuk bekal itung-itungan di akhirat nanti. Subhanallah……
Aku juga mengucapkan terima kasih kepada siapa saja yang telah banyak membantu dalam merealisasikan kegiatan berbagi ini. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan ALLAH SWT dimanapun dan kapanpun. Aamiin…
Semoga kegiatan ini tetap berlangsung sampai pekan yang tak terhingga. Aamiin……….

Ciledug, 21 11 2015

By Aang Fauzan
                                                  gambar diambil pas di pekan ke-14


                                                         ane dan Irfan ketika beraksi

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites