Temen-temen pernah merencanakan
apa saja yang akan dilakukan pada suatu hari..? Misal nanti jam 8 pagi mau
nyuci motor atau jam 7 pagi mau mandi. Saya kira kita sudah pernah sok menjadwal sebagian kegiatan kita
dalam suatu hari ya. Dan pernah ngak kita mengelompokkan setiap kegiatan
itu ke dalam kegiatan yang ringan, sedang, dan berat..? kalau saya sendiri
secara tidak langsung pernah, ya walaupun ngak
resmi-resmi amat dengan bikin list mana yang ringan, sedang, dan
berat.
Ambil contoh soal mandi saja.
Saya pernah dikerjain dengan mandi ini sendiri, misalnya dari awal yang
dijadwalkan akan mandi jam setengah 7 pagi tetapi realisasinya jam 9 pagi.
Pernah...? yaaa memang sepele siii, tapi dengan tidak sesuainya mandi
dengan jadwal yang direncanakan semula membuat kegiatan-kegiatan yang
direncanakan setelahnya juga akan mengaret danbiasanya kacau. Kita ambil contoh
lagi, kita merencanakan habis shalat magrib akan nderes Al-Quran minimal 20 menit. Tetapi habis shalat magrib
teringat kalau jam itu juga ada siaran bola Indonesia vs Malaysia. Akankah kita
habis shalat magrib tetap akan menjalankan rencana kita untuk nderes Al-Quran selama 20 menit..? ngak usah 20 menit deh 5 menit..? udah ngak usah 5 menit dehh..? 1 lembar Al-Quran saja..?? hayooo jujur...
Ambil contoh lagi yang
bener-bener terjadi nyata saat saya nulis tulisan ini, kemaren waktu magrib di
lokasi tempat saya tinggal terjadi hujan sampai waktu isya pun belum reda.
Sebelum waktu magrib tiba saya meletakkan motor dalam posisi yang sembarangan,
asumsi motor mau saya pakai buat ke masjid shalat magrib dan isya (bukan
sombong lhoo). Tapi apa..? hujan. Jadi saya memutuskan untuk shalat magrib dan
isya di rumah saja. Otomatis dong, motor
ngak kepake seperti yang saya
rencanakan dari awal sebelum waktu magrib tiba. Motor masih berposisi
sembarangan di tempat tadi. Karena sudah isya dan badan terasa capek, saya
memutuskan untuk masuk kamar terus tiduran sambil tak-tik hp. Karena memang capek, ngak terasa ngantuk pun melanda. Dari ngantuk biasa sampai
nguaantuuuuk banget. Dan akhirnya mata terpejam alami, sadar-sadar sudah hampir
jam satu dini hari. Dan motor dimana..? masi berposisi sembarangan disanaaaa.
Dari ide sepele di atas bisa kita
lihat bagaimana hal-hal yang terasa ‘berat’ kalau diulur-ulur pelaksanaannya
bisa berpotensi mengakibatkan kekacauan untuk kegiatan berikutnya. Contoh yang
pertama MANDI, ya mandi sebenarnya
sama sekali bukan hal yang berat palingan air segayung ngak nyampe 1 kilo kan eh
tergantung ukuran gayungnya juga ya.hehe...
Bukan berat itu yang saya maksud, bukan berat yang bisa diukur oleh timbangan.
Tetapi berat karena pelaksanaan, pagi-pagi masih ngantuk ditambah dingin lagi.
Mau meninggalkan empuknya kasur dan hangatnya selimut untuk gebyur-gebyurrrrrr ria alias mandi..? hmmm tak heran kalau ini bisa menjadi
kegiatan yang berat dalam hari itu.
Contoh kedua adalah NDERES, saya pernah tau kalimat dan
sependapat dengan kalimat tersebut. Kalimat itu intinya berkata ‘kalau untuk
ibadah (kebaikan) itu sering terasa berat, tapi untuk hura-hura (maksiat) itu
terasa enteng’. Nderes adalah membaca
kitab suci Al-Quran, berarti ibadah dong..?
yap, bener nderes disini adalah ibadah. Berat dong..? hmmm mungkin kita bisa menjawab sendiri-sendiri.
Sederhananya bandingkan saja mending nderes
Al-Quran atau nonton TV yang acaranya bagus menurut kita misal siaran bola
Indonesia vs Malaysia. Silakan jawab sendiri.... Disini saya hanya bisa
menambahkan yang sumbernya dari pengalaman orang lain dan sedikit dari
pengalaman diri sendiri. Yang namanya ibadah kalau sudah dibiasakan itu akan
terasa enteng banget bahkan kalau meninggalkan ibadah itu justru merasa ada
yang kurang. Layaknya seorang facebooker yang selalu bikin status di facebook
tiap hari, tapi pada suatu hari tiba-tiba dia tidak bikin status. Maka dihari
itu ada yang kurang bagi facebooker tadi. Budhe (alm.) saya pernah bilang yang
intinya, kalau beliau telat bangun buat shalat malam (misal yang biasanya jam 2
pagi sudah bangun tapi saat itu jam 2 masih nyenyak) maka ada yang
menggoyak-oyak jembol kaki yang beliau anggap itu ada yang ‘mbangunin’. Bisa
jadi ini efek dari kebiasaan tadi, bagaimana hal yang berat akan menjadi sangat
enteng kalau sudah dibiasakan. Terus kalau yang ‘mbangunin’ tadi siapa..?
Wallahu a’lam
Contoh yang terakhir adalah
memindahkan motor ke tempat yang seharusnya untuk memarkir motor. Sepele kan..?
tapi yaitu kalau ditunda-tunda, ditambah kondisi saat itu yang capek dan sudah
dalam posisi yang nyaman. Hal memindahkan motor pun akan menjadi suatu kegiatan
yang cukup ‘berat’. Bener..? Terus kalau
kena alangan, motornya ilang karena meletakkannya sembarangan gimana..? yang
susah siapa..? hehe
Dari tulisan kali ini, saya
pingin menyampaikan kepada kita semua khususnya pada diri saya sendiri. Supaya
tidak menunda-nunda untuk melaksanakan kegiatan yang berpotensi bisa menjadi
kegiatan yang ‘berat’. Misal saja mandi atau ibadah. Pokoknya kalau akan
melaksanakan kegiatan yang setipe itu langsung sigap langsung sikat...! tanpa
harus bertele-tele karena kalau dibiarkan bisa jadi kita akan dikerjain
olehnya. Coba dimulai yaaa dan rasakan efeknya, insyaALLAH efeknya positif kok.
Dan ternyata menulis ini sendiri
pun menjadi suatu hal yang cukup ‘berat’ bagi saya akhir-akhir ini, terbukti
sudah lama tidak menulis padahal keinginan menulis sering muncul. Hingga terlupakan
apa yang akan saya tulis kemaren-kemaren itu.
By AngFa
2 komentar:
terimakasih gan informasinya, sangat bermanfaat sekali.
Obat Herbal Wasir
Obat Penyakit Wasir
mager 😂
Posting Komentar