Sekarang sudah pertengahan bulan November, hampir 1 bulan
pergantian pimpinan di negeri ini berlalu. Tiba-tiba datang rasa bersalah
karena "telat" untuk mengucapkan rasa terimakasih,kepada siapa…??
Kepada bapak Boediono (mantan Wakil Presiden kita). Beliau sudah mengemban
tanggungjawab besar mengurus diriku dan ratusan juta penduduk Indonesia
lainnya. Beliau menjabat sebagai orang nomor 2 di negeri ini selama 5 tahun,
periode 2009-2014. Tentunya banyak sekali jasa beliau yang bisa aku dan
penduduk Indonesia nikmati. Pengorbanan, pengabdian, pembelajaran, dan masih
banyak sekali hal positif dari beliau yang telah diberikan secara maksimal.
Kedatangan rasa terimakasih ini walaupun telat tapi justru
membuat banyak sekali rasa penasaran di pikiranku tentang pak Boed ini. Setelah
aku "ingat" beliau, akhirnya aku menyediakan waktu khusus untuk brosing-brosing perilal pak Boed. Ternyata menarik sekali membaca artikel atau
menonton video yang bercerita tentang beliau. Ada satu kisah menggelikan
tentang pak Boed yang kebetulan diceritakan oleh pak Chatib Basri (mantan bosku
di Kemenkeu). Di salah satu acara TV swasta pak Chatib bercerita kurang lebih
seperti ini, pada suatu waktu pak Boed
dan pak Chatib ada acara bareng. Dan di acara itu dibutuhkan pakaian batik.
Karena pak Boed ngak ada batik maka
beliau mencari batik di sekiran hotel. Akhirnya pak Boed mendapatkan batik di
desekitaran hotel dimana beliau menginap. Amanlah, karena batik sudah pak Boed
dapatkan. Kemudian batik tersebut dipakailah di acara yang membutuhkan pakaian
batik tadi. Pak Chatib pun datang di acara itu dan melihat pak Boed dengan
batik barunya. Tetapi ada kejanggalan ketika pak Chatib mbatin kalau batik yang dipakai pak Boed pada acara itu sangatlah
familiar. Dan ternyata apa..? Batik yang dikenakan pak Boed adalah seragam
batik buat crew/OB dari hotel dimana pak Boed menginap. Kebayang dong bagaimana
seorang Wapres kala itu dengan santainya ketika tidak ada batik, hanya mencari
batik di sekitaran hotel. Dan ternyata itu batik seragam pegawe hotel disana?? Hihihi…
Dan masi ada cerita lucu lainnya tentang pak Boed, silakan brosing kalau mau lebih lengkap.
Memang ketika menjabat sebagai Wapres, pak Boed bukanlah
primadona dalam pemberitaan. Bahkan nilai pemberitaan tentang beliau bagi
wartawan tidaklah semenarik pejabat-pejabat yang lain. Sama pejabat "di
bawah" beliau pun sungguh jauh nilai kemenarikannya. Coba kita lihat di
era beliau menjabat sebagai Wapres, apakah ada pemberitaan tentang beliau yang
lebih menarik dari pemberitaan pak Dahlan Iskan, pak abraham samad, atau pak
ahok...??? Emmmhhhhh...
Kita sering menyuarakan untuk memiliki pemimpin yang
sederhana. Masukkah pak Boed ke kategori sederhana itu..?? Atau pak Boed masih
kurang sederhana..??? Sepanjang menjabat sebagai Wapres, aku merasa belum
pernah melihat di TV pak Boed memperlihatkan kearoganan sebagai Pejabat. Justru
sebaliknya, beliau terlihat pendiam, pakaian wajar, dan layaknya seorang rakyat
biasa. Tetapi yang mengherankan dengan keadaan nyata seperti itu, pak Boed belum
juga mendapatkan sorotan oleh penduduk Indonesia sebagai pejabat yang
sederhana. Kalah jauh image sederhananya dengan pak Jokowi atau bu Risma.
Padahal kenyataannya aku percaya bahwa beliau adalah salah satu pejabat yang
pernah dimiliki negeri ini dengan sifat sangat sederhana. Dengan diam kalemnya,
kacamata, rambut belah pinggir, dan pakaian rapi sudah menggambarkan ketidakneko-nekoan dari beliau. Walaupun aku tidak mengenalnya secara pribadi.
Dulu ketika awal diangkatnya pak Boed menjadi Wapres pada
tahun 2009, yang menjadi sorotanku saat itu adalah gaji beliau yang harus turun
drastis dari seorang Gubernur Bank Indonesia menjadi Wakil Presiden. Dan
turunnya gak tanggung-tanggung, setelah aku brosing-brosing ternyata gajinya turun sekitar
108juta tiap bulan. Wauuuu, nominal 108.000.000 di tahun 2009 sudah bisa beli
banyak barang itu. Bahkan sekarang pun juga gedhe nominal segitu. Bagaimana ini
menggambarkan ketegasan beliau yang berani mengambil jalan besar dalam
hidupnya. Meninggalkan gaji besar dan menerima tanggungjawab yang jauh lebih
besar. Tetapi lebih memberikan sejarah bagi Indonesia dan akan dikenang oleh
bangsa ini sampai kapan pun. Paling tidak untuk anak SD akan menjadi nama yang selalu
dihafalkan sebagai persiapan menjawab soal-soal IPS di sekolah. Itulah
pembelajaran pilihan hidup dari pak Boed.
Ada hal menyentuh hati saat tanggal 20 Oktober 2014 kemaren,
tepatnya saat serah terima pimpinan negeri ini. Banyak sekali spanduk-spanduk,
tulisan-tulisan, ucapan yang bertemakan "terimakasih pak SBY". Bisa
kita temukan hal-hal itu di pinggir jalan ataupun sosial media. Begitu membludak tulisan-tulisan bertemakan
itu. Tetapi kalau kita cermati apakah ada hal-hal seperti itu yang bertemakan
"terimakasih pak Boediono"...?? Aku yakin pasti ada, tapi ada
berapa...?? Hikkksss... Maaf pak Boed karena aku termasuk salah satu yang
"khilaf" tidak mengucapkan terimakasih kepada bapak kala itu. Maaf
pak.....
Ada kalimat menarik yang berbunyi kurang lebih seperti ini
"dibalik kesuksesan laki-laki ada seorang perempuan hebat". Kayaknya ngak pantas kalau membicarakan kebaikan
pak Boed tidak mengikutsertakan Ibu Herawati sebagai istri beliau. Karena pasti
banyak peran positif dari ibu Herawati kepada kinerja pak Boed. Memang ibu ini
tidaklah setenar Ibu Ani atau Ibu Iriana. Bahkan aku belum pernah tau ada
media yang meliput khusus tentang ibu Herawati ini. Terlihat di TV hanya
beberapa kali saja, tidak sering muncul di tayangan TV kita. Kalau tentang ibu
Mufidah, beberapa waktu lalu aku sempat melihat tayangan di TV bahwa beliau
begitu menyenangi ikan koi. Dan ada kolam di sekitar rumah beliau yang dihuni
dengan banyak ikan koi. Suatu saat pernah ikan koi di rumah beliau mati karena
dampak dari pengecatan rumah beliau.hehe... Kalau tentang ibu Herawati….??? Nampaknya
aku belum pernah menemukan liputan yang "seintim" itu. Tidak tau aku
yang kelewatan tayangan itu atau aku yang kurang sadar dengan tayangan ibu
Herawati, entahlah.
Itulah sepenggal tulisanku mengenai bapak Boediono, seorang
pejabat super santun tetapi tidak begitu tenar atau mungkin belum tenar. Entahlahh….
Yang pasti jasa pak Boed untuk negeri ini sudah banyak sekali yang tidak semua
orang tahu termasuk diriku sendiri dan jasa-jasa itu akan terpahat kokoh sampai
kapanpun.
Sekali lagi terimakasih bapak Boediono dan keluarga, yang
telah mengabdikan diri untuk negeri kita tercinta. INDONESIA…….
Terimakasih pak...
0 komentar:
Posting Komentar