Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Kamis, 26 September 2013

Foto Terakhir

Senin,  16 September 2013
Pagi ini badanku lagi super duper ga karu-karuan. Badan panas, pusing, pilek, batuk menyertaiku saat mau tidur tadi malem. Tumben-tumbenan jam 5an pagi kakak iparku mbangunin saya. Trus diya bilang +- ‘ang ibuk sms ga’. Saya jawab ‘kemaren sms’. Ada sedikit rasa berbeda, kok tumben nanyain begitu. Karena udah jam 5an dan saya belum subuhan, akhirnya saya memutuskan untuk bangun dan ambil air wudhu. Sebelum sampai ke kamar mandi, saya melihat mbaku sedang telepon yang dikelilingi oleh ponakan-ponakanku gitu. Karena terlihat serius dan jarang-jarang akhinya saya menayakan ke salah satu ponakan. +-‘emang ada apa??’ tanyaku dan ponakanku njawab dengan mimik muka yang serius ‘Bintang meninggal’. ‘apa.. apa..’ ‘yang bener’ saya menjawab balik dengan nada dan mimik yang nga kalah serius. ‘iya Bintang meninggal’ jawab ponakannku lagi. Innalilahi wa innailahi ro’jiun, ternyata bener adik sepupuku yang masi duduk dibangku kelas 2 SD meninggal dunia pagi ini jam 3an saat perjalanan ke RS. Berita duka ini tentunya sangat sangat mengagetkan kita semua sebagai keluarga besar. Karena lebaran kemaren kita ngumpul bareng-bareng, seperti biasa saya ‘mbedo’ bintang sampai diya kesel gitu. Dan seperti biasanya juga diya ngelapor ke ibunya, +-‘bukkkk massss aaa..anggg…..’ dengan nada manja mengadu ke Ibunya karena saya ‘mbedo’ diya. Nada itulah yang justru selalu saya ingat sampai sekarang.
Terngiang-ngiang di kepalaku Bintang yang suka nyeletuk ngomong lucu yang berkelas dan nalar di usianya yang masi belia. Suka saya panggil ‘ompong’ karena emang gigi depanya lepas mau ganti. Saya pernah mbeliin kaos bertuliskan ‘BOGOR’ kalau ga salah warna kuning karena emang saya dulu pernah tinggal di Bogor dan rasanya seneng sekali kalo liat Bintang pake kaos itu walaupun harganya ga seberapa. Ngomongnya yang suka campur-campur pake bahasa Indonesia dan jowo. Dan ada peristiwa lucu ketika saya mau meminta file nari mbaknya Bintang, karena mbaknya lagi ga dirumah akhirnya saya mencari bersama Ibunya dan Bintang. Setelah luamaaaa nyari ga ketemu-ketemu akhirnya si Bintang menyodorkan usulan kalo filenya itu ada di folder (saya lupa namanya yang pasti itu kayaknya nama artis korea yang kalo diucapkan terlihat lucu bagi orang yang asing dengan nama-nama artis korea seperti saya, tetapi bintang dengan fasih mengucapkan nama itu). Saat ada acara kaya pengajian di rumah, Bintang rajin ikut ibunya buat masak bareng-bareng dirumah. Disitu bintang menjadi sasaran buat tak kerjain. Momen-momen seperti itu kini menjadi crita indah yang selalu saya inget. Dan tak mungkin hal itu bisa terjadi lagi. karena bintang telah tiada…  Pergi mendahului kita semua.. Semoga menjadi anak yang khusnul khotimah.. dan kita semua bisa berjumpa di surga nantiiiiiii. Aamiin……………..
Dan tanpa sadar ini menjadi foto-foto terakhir bersama Bintang:
 bareng-bareng keluarga abis badan dan makan bakso mie ayam

 sebelum sholat id 1434 H
ini foto lebaran 1432 H (2011)
Kalo teringat kadang-kadang merasa sediiiiihhhhh karena harus kehilangan adik yang begitu pantas dikangenin, tapi itulah takdir ALLAH SWT yang tidak bisa dihindari lagi.


----------------------------------------------------
Selasa, 10 September 2013
Karena tanggal 12 September 2013 aku harus mengurusi kelanjutan dari kuliahku di Jakarta, akhirnya tanggal 10 saya memutuskan untuk berangkat dari rumahku Magelang. Perjalanan kali ini aku memutuskan untuk memilih menggunakan kreta walaupun stasiun terdekat (Kutoarjo) jaraknya lumayan jauh dari rumah. Jam setengah 3an sore saya menunggu bus di depan rumah ditemanin bapak-ibu yang setia menunggu sampe aku dapat bus yang mengantarkan saya ke stasiun. Karena bus yang langsung ke stasiun diperkirakan lama, akhirnya saya memilih naik bus yang ke Purworejo baru ntar nyambung angkot dari Purworejo ke Kutoarjo.
Jam 5an kreta berangkat dari kutoarjo, deretan kursi no 19 menjadi jatahku di perjalanan kali ini. setelah mendapatkan posisi yang nyaman, saya memutuskan untuk bermain dengan hp. Baik sosial media, chating, dll. Supaya tidak bosen. Sekitar jam setengah 7an habis magrib saya mendapatkan sms dari ibuk. Yang intinya mengabarkan kalo tetangga sekaligus sodara saya meninggal sore ini. lagi-lagi ketika awal-awal dapet kabar itu saya masi nga percaya. Soalnya tadi pagi abis subuh saya melihat sodara saya itu di masjid buat ngormat keberangkatan haji tetanggaku. Dan disitu terlihat seperti biasanya, sehat walafiat secara lahiriah menurut pandanganku. Dan percaya tidak percaya memang sodaraku ini benar meninggal dunia. . Innalilahi wa innailahi ro’jiun, semoga Khusnul Khotimah. Aamiin…….

------------------------------------
“Perbanyaklah mengingat penghancur berbagai kelezatan, yaitu kematian.” (HR Tirmidzi, Nasaa’I dan Ibnu Majah)
Innalilahi wa innailahi ro’jiun, sesungguhnya kita semua berasal dari ALLAH, dan akan kembali kepada ALLAH. Begitulah kitab suci Al-Quran menjelaskannya.
Perihal kematian itu sepenuhnya menjadi kuasa ALLAH SWT yang menciptakan semua manusia di bumi ini. Tak ada seorangpun yang bisa lari dari kematian, walaupun bersembunyi di dalam lemari besi, ruang bawah tanah yang canggih. Kematian akan tetap datang jika memang saatnya seseorang mendapat gilirannya. Mengenai waktu, tempat, dan cara seseorang menemui ajalnya itu menjadi rahasia ALLAH SWT. Kita sebagai hambaNYA harus percaya bahwa itu akan datang kepada kita, entah kapan.
Kita harus bisa mengambil hikmah dan pembelajaran dari setiap kematian yang kita saksikan. Baik itu terasa gak percaya, mendadak, tak terpikirkan, secara tiba-tiba, dll. Karena kematian tidak memandang itu siapa, umur berapa, dalam keadaan seperti apa, dll.  Yang pasti kitapun pasti juga akan mati. Dan kain kafan putihlah yang hanya menemani, bukan harta yang melimpah, bukan popularitas yang melejit, bukan tahta yang melangit.
Selagi kita masi diberikan kesehatan oleh ALLAH SWT, maka persiapkan bekal untuk mati kita secara maksimal. Karena tak jarang orang baru tersadar untuk mencari bekal kematian ketika sudah sakit-sakitan sehingga pencarian bekalnya menjadi kurang maksimal. Dan hanya bisa merasa kecewa, “kenapa tidak mencari bekal kematian sejak dulu, dulu ketika sehat”. Janganlah hal itu sampai terjadi pada kita. Mari bersama-sama mulai sekarang juga persiapkan bekal untuk kematian yang khusnul khotimah. Tebarkan kebaikan dan kemanfaatan bagi sesama. Dan selalu rajin ibadah kepada ALLAH SWT. Harus bisa menyelaraskan antara habluminallah dan habluminannas.


By Aang Fauzan

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites