Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang....!!! -aa Gym-

Sekolah Dasar

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sekolah Menengah Pertama

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sekolah Menengah Atas

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

UNTUK INDONESIA TERCINTA

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 16 September 2015

Ojo Digado


Tiba-tiba teringat masa lampau, khususnya ketika mendapatkan didikan dari sesepuhku. Baik itu bapak ibuk, mbah,dll. Kebiasaan yang seakan menjadi keharusan di lingkungan kecilku dulu, salah satu yang menurutku unik adalah ketika kita punya lawoh (lauk pauk) “enak” seperti ayam (iwak pitik), ikan (iwak banyu), dan sejenisnya. Maka ketika aku memiliki lawoh semacam itu, akan menjadi aneh ketika aku menggadonya (makan lawoh begitu saja, tanpa nasi). Hampir pasti ketika aku mencoba menggado lawoh enak, akan ada saran dari sesepuh kita untuk menambahkan nasi. “mbok ojo digado iwak e, tambahi sego ra ketung sithik” (mbok ya jangan di gado ikannya, tambahi nasi walaupun cuman dikit). Kata-kata seperti itu tak asing ku dengar. Sehingga sadar tidak sadar, tertanam ke pikiranku kalo ada lawoh enak maka harus di makan sama nasi.hehe. Sampai sekarang pun aku belum mengetahui teka-teki keunikan ini. Padahal kan sah-sah saja kalo simbah goreng ayam dan setelah matang langsung kita sikat begitu saja. Tapi inilah keunikan orang-orang jaman dulu yang sangat indah untuk dikenang. Dan yang harus diinget bahwa pasti ada tujuan baiknya, walaupun kadang kita gak dijelaskan.
Ada lagi hal yang cukup ngangenin, dimana ketika aku digorengin ayam baik sama bapak ibuk atau siapapun itu. Yang tak tunggu-tunggu adalah pupu (paha) ayam. Dulu bagian ini layaknya primadona yang begitu menarik perhatian. Bahkan ada pertanyaan lucu ala anak-anak yang sering buat lelucon, begini “kalo menyembelih ayam kamu mau pilih apanya?” aku dan temen-temen kala itu sudah terpatri bahwa bagian ter enak dan ter istimewa dari ayam adalah pupu. Wajar kala itu njawab, pupuuuuuu. Tapi ternyata jawabannya leher. Dengan alasan kuat, masak menyembelih ayam di bagian paha. Ya pastinya kalo menyembelih ayam di leher dong. Hehe.(denger kata menyembelih udah gak sabar aja bawaannya pupu,hehe). Kala itu ini menjadi pertanyaan berantai ke temen-temen sepermainan. Yang udah tau jawabanya, sudah berbeda feel ketika dapat pertanyaan ini lagi. Karena pertanyaan ini akan nge-feel saat pertama kali mendapatkan. Akhirnya berlomba-lomba mencari temen yang masih “fresh” untuk diguyoni dengan pertanyaan itu. Ini nampaknya cukup menggambarkan betapa istimewanya pupu ayam.emmmmzzz nikmaaaat.
Mungkin tidak hanya aku yang mengalami hal seperti ini. Memang sederhana sii, tapi pantes dikenang dan mesam-mesem sendiri.hehe
A: Maem karo lawoh opo ang...?
B: IWAK PITIK...
Dulu marem banget kalo bisa bilang begitu.hehe

Diketik di Djakarta, 17-9-2015
Gambar dr mbah google

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites